![]() |
Enzo Zenz Allie saat mengikuti seleksi masuk taruna TNI. Enzo ditemani ibunya yang merupakan asal Sumatera Utara.(Dok. SMA Al Bayan) |
WASATHA.COM,
MAGELANG – Enzo Zenz Allie, salah
seorang pemuda yang baru diterima sebagai Taruna Akmil 2019 yang berdarah
Perancis, merupakan lulusan sebuah pondok pesantren di Serang, Banten.
Enzo yang lahir dan menghabiskan masa kecilnya
di Paris kembali ke Indonesia, tanah air ibunya saat berusia 13 tahun, setelah
ayahnya yang berkebangsaan Perancis meninggal dunia . Di Indonesia, Enzo
bersekolah di SMP dan dilanjutkan dengan pendidikan pesantren.
Komandan Jenderal
Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia memuji ilmu agama Enzo yang dia nilai sangat
baik.
“Itu ngajinya saja saya mungkin kalah,
ngajinya hebat, agamanya bagus,” ujar Aan di sela upacara pembukaan pendidikan
dasar kemitraan Caprabhatar Akademi TNI-Akpol Tahun 2019 di Lapangan Sapta
Marga, Akademi Militer, Magelang, Selasa (6/8).
Selain bahasa Indonesia yang merupakan bahasa
Ibu, Enzo juga menguasai bahasa Perancis, bahasa Inggris dan Arab, serta lancar
mengaji Al- Quran sebagaimana yang ia lakukan saat seleksi penentuan akhir
(Pantukhir).
“Saya merasa bahagia dan bersyukur kepada
Allah SWT yang telah menjadikan saya sebagai Capratar. Terima kasih (Mama) yang
telah mengurus saya selama ini, terima kasih banyak,’’ ujar Enzo.
Enzo yang terlahir dan menghabiskan masa
kecilnya di Paris, saat usia 13 tahun itu pindah ke Indonesia bersama
ibunya.
Sementara itu, di hadapan Panglima TNI dan
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, saat Panthkhir,
Enzo menyampaikan, sejak kecil bercita-cita ingin menjadi prajurit Infanteri
dan Kopassus.
Panglima TNI sempat berbicara dalam Bahasa
Perancis dengan Enzo.
“Saya tahu Akmil dari Ibu, ketika SMP, saya
pindah ke Indonesia tahun 2014 untuk melanjutkan SMP, ’’ ungkapnya.
Secara terpisah, ibu Enzo, Siti Hadiati
Nahriah, mengatakan, Enzo menjadi Yatim setelah bapaknya meninggal karena
mengalami serangan jantung.
“Menjadi prajurit TNI, merupakan cita-citanya
semenjak kecil. Enzo memacu diri mewujudkan cita-citanya dengan cara mengejar
prestasi, diantaranya menjadi juara kedua lomba lari jarak 50 meter di Popda
serta juara l lari jarak 400 m dan 800 m di Kejurkab,” katanya.