Rapat koordinasi seluruh lembaga mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Kamis (4/7/2019). (Foto: Syahril Ramadhan | Wasatha.com) |
Laporan Helena Sari
WASATHA.COM, BANDA ACEH - Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Warul Walidin meminta BRI Syariah segera menyelesaikan persoalan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang hingga saat ini belum tuntas.
Rektor memberi waktu dua pekan agar pihak BRI Syariah segera menyahuti kegelisahan mahasiswa selama ini
Rektor memberi waktu dua pekan agar pihak BRI Syariah segera menyahuti kegelisahan mahasiswa selama ini
“Kita akan memberikan waktu kepada pihak
Bank selama dua minggu agar menyelesaikan masalah ini secepatnya, jika tidak
selesai maka kita akan pindah ke Bank lain,” kata Rektor, Kamis (4/7/2019) saat menerima puluhan mahasiswa di ruang rapat Biro Rektor.
Rektor berencana menemui
secara langsung kepala unit Bank BRI Syariah beserta mahasiswa untuk membahas
perkara KTM.
“Pada hakikatnya suatu kontrak harus
menguntungkan kedua belah pihak jadi jika hanya menguntungkan sebelah pihak
saja maka kita akan berhenti bekerja sama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala bagian Biro Akademik,
Fadli mengatakan pihaknya berencana untuk membuat KTM tetapi tidak seperti dulu
yang memiliki fungsi sekaligus sebagai ATM.
Oleh karenya, hal ini diupayakan untuk
memudahkan proses pembuatan menjadi lebih mudah.
“Kedepannya kami berencana membuat KTM
bukan ATM, jadi pembuatannya akan mudah,” ujarnya.
Permasalahan mengenai KTM yang tak kunjung
siap ini menimbulkan beberapa kritikan dari sejumblah mahasiswa.
Mereka meminta perkara ini segera usai supaya memudahkan mahasiswa untuk mengurus kepentingan seperti pengurusan beasiswa maupun lainnya.
Mereka meminta perkara ini segera usai supaya memudahkan mahasiswa untuk mengurus kepentingan seperti pengurusan beasiswa maupun lainnya.
Sultan Alfaraby misalnya, ia mengaku
sangat khawatir ketika meminta uang spp yang mahal kepada orang tua dan ingin
mengurus beasiswa namun terhambat karena tidak mempunyai KTM.
“Kami bukan emosi hanya saja kami sudah
terlampau sabar, ini bukan hanya masalah mahasiswa leting 2017 tetapi 2016
begitu juga, spp empat juta tergolong mahal dan dengan adanya KTM sebagai
syarat mendapatkan beasiswa, kami yang SPP mahal butuh beasiswa kalau tidak
memiliki KTM gimana kami membantu mengurangi beban orang tua” kata dia. []