WASATHA.COM, BANDA ACEH - Pengelola
Jurnal Ilmu Dakwah se-Indonesia, kini memiliki wadah berhimpun untuk mendorong
kinerja pengelolaan jurnal yang lebih baik, yaitu Perkumpulan Pengelola Jurnal
Ilmu Dakwah (PPJID).
Tak
kurang dari 50 peserta dengan antusias melakukan Focus Group Discussion untuk
menyelesaikan masalah prngelolaan jurnalnya masing-masing yang diselenggarakan
di Hotel Grand Tjokro Bandung selama dua hari (27-28/6).
Para
pengelola jurnal ini berasal dari perguruan tinggi Islam yang memiliki fakultas
dakwah dan komunikasi, baik negeri atau swasta.
Pengelola
Jurnal Al-Bayan dan Al-Idarah fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Ar-Raniry Banda Aceh
diwakili oleh Syahril Furqany dan Maimun Fuadi turut menghadiri acara tersebut.
Syahril berharap perkumpulan ini akan membantu jurnal Al-Bayan dan
Al-Idarah segera
terakteditasi Sinta.
Ia mengatakan sangat mendukung pendirian perkumpulan
pengelola jurnal dakwah ini. Karena sebagai pengelola jurnal dapat memanfaatkan
jaringan yang terbentuk. Misalnya saling menukar naskah artikel, editor,
reviewer.
“Kemudian sesama pengelola jurnal dapat saling
membantu demi perkembangan jurnal Ilmu Dakwah di masa yang akan datang.
Sehingga akan lebih banyak jurnal yang terakreditasi,” sebutnya.
Selain
mendeklarasikan diri sebagai perkumpulan pengelola jurnal ilmu Dakwah,
sebelumnya mereka juga mendapatkan pecerahan tentang proses dan tahapan
akreditasi serta standard jurnal yang akan diakreditasi. Pembicara berasal dari
Kasubdit Jurnal Ilmiah Kemristekdikri dan asesor jurnal nasional.
Perkumpulan
ini menunjuk secara aklamasi Dr. Uwes Fatoni, M.Ag pengelola jurnal Ilmu Dakwah
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang telah
terakreditasi Sinta 2, sebagai ketua asosiasi.
Sementara itu, Dr. Aep Kusnawan, M.Ag mewakili Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Bandung dalam sambutannya menyatakan harapan yang besar dengan deklarasi tersebut karena
momentum sejarah. Seperti kelahiran APDI (Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia) dan (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling
Islam) PABKI terjadi di Bandung.
“Sehingga kelahiran Perkumpulan Pengelola Jurnal Ilmu Dakwah juga dapat
menjadi momentum sejarah bagi kelahiran organisasi profesional,” jelasnya.
Sedangkan
Dr. Soiman, Ketua Asosiasi Profesi
Dakwah Indonesia (APDI) dalam sambutannya mengungkapkan bahwa perkumpulan ini
bisa mengangkat harkat dan martabat fakultas dakwah dan komunikasi yang dipandang
sebelah mata. Sehingga dirinya sangat mendukung kegiatan ini.
“Hari
ini, keberadaan fakultas dakwah ini masih dipandang sebelah mata, dengan kegiatan ini saya berharap dapat
mengangkat harkat dan martabat fakultas dakwah. Apalagi mengangkatnya ke dalam
forum ilmiah,” ujar Soimun.
Oleh
karena itu, menurutnya, dengan adanya perkumpulan ini mudah-mudahan bisa mendorong agar jurnal-jurnal di lingkungan
fakultas dakwah terakreditas.
“Jika
sudah terakreditasi kan bisa mengangkat fakultasnya,” harapnya.
Adapun Ketua PPJID terpilih, Uwes
Fatoni langsung
mendata jurnal-jurnal ilmu dakwah yang akan diakreditasi. Ia berharap
perkumpulan pengelola jurnal ini dapat membantu agar mempercepat akreditasi
jurnal ilmu dakwah seluruh Indonesia. []