Kondisinya kurang lebih empat tahun terakhir semakin tidak membaik, penjual cendol ini mengalami musibah kecelakaan. Kondisinya diperburuk dengan mengidap penyakit kencing manis atau diabetes mellitus sehingga luka akibat kecelakaan yang dialaminya tak kunjung sembuh
![]() |
M Samsuddin Yansen saat dievakuasi dari rumahnya |
WASATHA.COM, Banda Aceh - M Samsuddin Yansen, pria kelahiran Tebing Tinggi 64 Tahun lalu,
kini sudah lama menetap di Banda Aceh dan bahkan sudah menjadi penduduk Kota
Gemilang yang dibuktikan dengan identitas KTP yang dimilikinya.
Samsuddin tercatat sebagai warga Dusun Tgk Chik Dipineng VI, Desa
Pineng, Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh.
Namun, kondisinya kurang lebih empat tahun terakhir semakin tidak
membaik, penjual cendol ini mengalami musibah kecelakaan. Kondisinya diperburuk
dengan mengidap penyakit kencing manis atau diabetes mellitus sehingga luka
akibat kecelakaan yang dialaminya tak kunjung sembuh, begitu cerita Kepala
Dusun Tgk Chik Dipineng VI, Suherman, saat ditemui di Rumah Sakit
Meuraxa, Banda Aceh.
“Saat itu, akibat sakit yang dialaminya, kaki Samsudin harus diamputasi
dan belum sembuh hingga saat ini. Samsuddin selama ini tinggal seorang diri
dalam rumah yang disewa olehnya, begitu pengakuan,” kata Kepala Dusun, Selasa
(28/5/2019).
Ia juga menceritakan, istrinya sudah pulang ke tempat orang tuanya di
Takengon, Aceh Tengah, begitu juga anaknya karena tidak tahan dengan perlakuan
Samsuddin semasa masih sehat.
“Samsuddin ini memiliki tempramen yang tinggi. Istrinya sudah lama
meninggalkan Samsuddin, sebelum Samsuddin sakit-sakitan seperti saat ini,”
tambah Suherman.
Saat masih sehat dulu, Samsuddin tergolong orang yang suka mengkasari
anak dan istrinya, sehingga tidak sanggup tahan, membuat Samsuddin ditinggal
pergi.
“Saya sudah menelpon anaknya, memohon agar tidak perlu lagi diingat kesalahan orang tuanya, karena orang tua nya saat ini butuh orang yang menjaga,” sambungnya.
Masih menurut pengakuan Suherman, selama ini Samsuddin meski
sakit-sakitan, warga setempat termasuk dirinya ikut menjaga.
“Kalau bukan kami dari warga, tidak ada lagi yang peduli kepada
Samsuddin, termasuk anak dan istrinya,” ungkap Suherman.
Kabar Samsuddin tinggal sebatang kara dengan kondisi lemas tak berdaya,
badan kurus, kaki sebalah sudah diamputasi, telapak kaki sebelahnya lagi sudah
mulai luka akibat diabetes, disampaikan oleh Pekerja Sosial Kota Banda Aceh kepada
Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Aceh, yang kemudian langsung turun
tangan untuk mendapatkan perawatan.
Mendapati kabar itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Isnandar AKS,
M.Si memerintahkan tim Rehabilitasi Sosial untuk menjemput langsung Samsuddin
di kediamannya, dan langsung diboyong ke rumah sakit Meuraxa Banda Aceh untuk
mendapat perawatan secara medis, mengingat kondisi kesehatannya yang masih
drop.
“Setelah kita bawa ke rumah sakit yang juga didampingi oleh Suherman,
baru kita lakukan assessment, saat ini yang terpenting adalah soal kesehatan.
Jika ada umur panjang baru kita bicarakan langkah selanjutnya,” sambung
Isnandar.
Saat ini, Samsuddin masih terbaring lemas di rumah sakit Meuraxa, Banda
Aceh dan mendapat perawatan yang memadai dan turut didampingi oleh pendamping
dari Dinas Sosial Aceh sembari menunggu kedatangan salah satu anaknya dari
Lhokseumawe setelah dihubungi oleh Kadus Suherman.[]