![]() |
Seminar Empat Pilar Kebangsaan yang digelar di aula Arsip dan Perpustakaan Aceh, Lingke, Sabtu (13/04/2019). (Foto : Kamal Rijal) |
WASATHA.COM, Banda Aceh – Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Muslim Ayub dan bekerja
sama dengan komunitas Forum Aceh Menulis (FAMe) mengelar seminar empat pilar
kebangsaan. Acara ini dilaksanakan di aula Arsip dan Perpustakaan Aceh, Lingke,
Sabtu (13/04/2019).
Seminar ini mengusung tema
"Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan Diskusi Literasi Hukum dan Nasionalisme".
Acara ini juga turut menghadirkan beberapa narasumber lainnya seperti, Yarmen
Dinamika (Pembina FAMe), Taqwaddin (Kepala Ombudsman Aceh) dan Riri Istafa
Najmi (Koordinator FAMe).
Selanjutnya, ada tiga materi penting
yang disampaikan dalam seminar tersebut yakni pilar kebangsaan tentang politik
kontemporer yang disampaikan oleh Muslim Ayub,
literasi kebangsaan dalam hubungan Aceh hingga Pusat disampaikan oleh
Yarmen Dinamika, serta Aceh istimewa dan khusus disampaikan oleh Taqwaddin.
Kemudian, dilanjutkan dengan enam poin
penting yang disampaikan Yarmen Dinamika dalam mempersatukan daerah-daerah di
Indonesia diantaranya, bahasa yang sama seperti yang terdapat dalam poin-poin
Sumpah Pemuda 1928, menghormati perbedaan Agama, senasib sepenanggungan,
sama-sama dijajah, kesadaran etnografis dan geografis, keinginan merdeka dari
penjajah dan kesamaan ideologi, yakni Pancasila selaku ideologi negara yang
dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada.
“Ada 26 kekhususan di Aceh, salah
satunya di bidang pengelolaan SDA. Sebenarnya kekhususan di Aceh sudah jelas
mengatakan dalam pengelolaan SDA ini, Aceh berhak mendapatkan 70% hasilnya dari
100% itu, dan selebihnya ke pusat, kejadian baru ini di kantor gubernur adalah
ketidakterlibatan dewan selaku pengawas lapangan yang dimainkan pemerintah
pusat dengan pemerintah Aceh, sehingga menimbulkan konflik,” kata Taqwaddin
dalam seminar empat pilar kebangsaan.
Berbeda dengan dua narasumber sebelumnya,
Muslim Ayub justru lebih memberi apresiasi dan memenuhi kekurangan yang ada
pada komunitas FAMe yang dipimpin oleh Yarmen Dinamika dalam usaha mencerdaskan
kehidupan.
"Saya sangat mengapresiasi usaha
dari Forum Aceh Menulis ini dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai yang
tertuang dalam UUD 1945, kalau bisa saya berminat untuk dimasukkan kedalam
komunitas ini, saya dengar dari pak Yarmen Dinamika Komunitas FAMe ini tidak
memiliki sekret, saya akan memberikan dana Rp. 50 juta untuk menyewa sebuah
sekret" ujar Muslim Ayub.
Para Narasumber berharap masalah yang
kini sedang bergejolak di Aceh dapat segera berakhir dengan solusi yang terbaik
bagi seluruh elemen masyarakat. Seminar ini dihadiri oleh 160 peserta. Peserta juga
ikut berdiskusi bersama para narasumber untuk menghadirkan solusi terkait kasus
di Aceh saat ini. [Kamal Rijal]