WASATHA.COM, Banda Aceh - Pemerintah Aceh bekerjasama dengan Kementrian
Perdagangan melalui Direktorat Jendral Perdagangan Dalam Negeri, terus memantau
ketersedian stok, kelancaran distribusi, dan stabilisasi harga barang kebuthan
pokok masyarakat menjelang bulan puasa dan lebaran Idul Fitri 2019. Untuk itu,
Pemerintah Aceh menggelar rapat koordinasi persiapan pemantauan harga dan stok
barang kebutuhan pokok di Aceh menjelang puasa.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur
Aceh, Nova Iriansyah, saat membuka rapat koordinasi (rakor) daerah persiapan
pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok di Aceh menjelang bulan
Ramadhan dan Idul Fitri 2019. Rakor tersebut digelar di Kantor Gubernur Aceh,
Banda Aceh, Senin (22/4).
“Kita juga melakukan pemantauan terhadap ketersediaan
brang di gudang BULOG. Sehingga gejolak harga di pasar bisa kita atasi. Saya
berharap kegiatan di lapangan pasca rakor ini bisa lebih efektif. Kita ketahui
kestabilan ekonomi merupakan hal yang amat penting,” ujar Nova.
Menurut Nova, kondisi bulan ramadhan di Aceh memiliki
makna yang sangat tinggi dan khidmat. Hal itu di karenakan pelaksanaan syariat
Islam yang menjiwai masyarakat Aceh. Oleh sebab itu, kata dia, pengawasan
terhadap kestabilan harga dan ketersedian barang kebutuhan pokok harus
dilakukakn sejak dini untuk menjaga ketenangan masyarakat dalam beribadah
selama bulan puasa.
“Segala masalah harus dikoordinasikan pada Satgas pangan
agar tidak ada keresahan masyarakat. Besar harapan kita rapat ini efektif dan
dapat mengidentifikasikan masalah ketersediaan barang pokok dan harga,” kata
Plt Gubernur.
“Pemerintah Aceh harus bertanggung jawab terhadap
fenomena stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok. Negeri ini
tanggung jawab kita bersama, pemerintah dan civil society harus bekerja sama
untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur Nova.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustian dan Perdagangan
(Disperindag) Aceh, Muhammad Raudhi mengatakan pelaksanaan rakor tersbut
bermaksud untuk mengontrol harga dan ketersediaan stok kebutuhan barang pokok
di masyarakat dengan cara bekerjasama dengan pihak Kementrian Perdagangan.
“Kegiatan rakor pemantauan ini dilakukan di Seluruh
Indonesia, Provinsi lain sudah melakukan sebelumnya. Setelah ini kita akan
memantau kestabilan harga di pasar modern maupun tradisional,” ujar Raudhi.
Raudhi mengungkapkan, rakor tersebut diikuti oleh 100
peserta yang terdiri dari unsur Dinas perdagangan kabupaten dan kota, Satgas pangan,
pelaku usaha serta agen atau distributor pemasok kebutuhan barang pokok.
Dalam kesempatan itu, Raudhi menyampaikan, bahwa pada Selasa
(23/4/2019) besok Disperindag menggelar
pasar murah di Kecamatan Kuta Baru, Kabupaten Aceh Besar. Dalam pasar murah tersebut
Pemerintah Aceh telah mensubsidi segala barang kebutuhan pokok masyarakat
seperti beras, minyak, telur dan lainnya.[]