![]() |
Teuku Akbar Maulana, Hafidz asal Aceh (tengah) sedang memberikan materinya pada Dialog International di Bangkok Thailand yang berlangsung 19-22 Maret 2019. |
WASATHA.COM, Bangkok
- Hafidz asal Aceh, Teuku Akbar Maulana menjadi pembicara termuda yang mewakili
Indonesia pada acara International Regional Dialogue on “Promoting Peaceful
Engagement: Learning from and Empowering the Youth on Preventing Violent Extremism”
yang berlangsung pada 19-22 Maret 2019 di Bangkok, Thailand.
“Meskipun banyak kurangnya dan harus belajar lebih gigih
lagi, paling tidak ini merupakan langkah awal untuk belajar menjadi pemicara
kelas internasional,” jelasnya pada wasatha.com.
Acara tersebut digagas United Nations Office on Drugs and
Crime (UNODC) salah satu organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didukung
penuh oleh Pemerintahan Jepang (Government of Japan) dan melibatkan
pembicara-pembicara tingkat internasional yang kompeten dibidangnya.
Dialog internasional yang menghadirkan
berbagai narasumber dari belahan dunia tersebut bertujuan membicarakan proses
pembelajaran dalam memberdayakan kaum muda untuk mencegah paham ekstremisme kekerasan
serta terlibat mempromosikan aksi damai dunia.
Berdasarkan foto postingan dari akun instagram @akbardjusri, acara yang berlangsung selama tiga hari itu diikuti dari berbagai negara seperti
Indonesia, Malaysia, Thailand,
Filipina, Australia, Singapura,
Jepang dan lain sebagainya.
Acara tersebut juga turut dihadiri organisasi PBB lainnya
seperti UN Women, UNESCO, pemuka agama, serta anak-anak muda berprestasi dari
berbagai negara.
Teuku Akbar Maulana merupakan alumnus Pesantren Modern Darul
Ulum, Banda Aceh. Ia menjadi hafidz pertama asal aceh yang menyelesaikan
program tahfidz-nya dalam jangka waktu 14 hari di usianya yang ke 17 tahun pada
2015 silam. []