WASATHA.COM, BANDA ACEH - Dewan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam (PABKI) Aceh, menggelar rapat kerja dan seminar bertajuk "Profesionalisasi Profesi Konseling Islami Dalam Bingkai Budaya."
Rapat kerja dan seminar dilaksanakan di Aula Asrama Haji, Banda Aceh, Senin (29/10/2018). Acara itu dibuka oleh Wakil Rektor UIN Ar-Raniry, Dr.H. Gunawan Adnan, MA, PhD dan dihadiri Pimpinan Pusat PABKI Dr. Aep Kusnawan., M.Ag, Dr. H. M. Jamil Yusuf M.Pd Pembina DPP PABKI serta Para Pengurus DPW PABKI Aceh dari IAIN Langsa, IAIN Lhokseumawe dan UIN Ar Raniry.
Pada kesempatan yang sama ketiga perguruan tinggi Islam tersebu juga melakukan penandatangan Nota Kesepahaman dan kerjasama antar program Studi Bimbingan Konseling Islam dan juga dengan Pimpinan Pusat PABKI.
Dalam amanatnya, Wakil Rektor mengharapkan konseling Islam yang bersumber pada kebenaran hakiki yaitu Al Quran dan Hadits mampu mewarnai layanan non medis termasuk penaganan stres dan tamrauma yang kerap melanda Aceh, Indonesia bahkan dunia.
Ia menceritakan pengalaman mendampingi korban traumatik akibat badai Katerina di Amerika Serikat. Orang Amerika stres dan mogok makan hanya akibat burung yang dipeliharanya dari kecil mati dalam peristiwa tersebut.
Melalui, pendekatan Islami dengan konsep "mengantungkan diri pada zat yang maha kuat" dan pengalaman pribadinya menghadapi masalah Tsunami di Aceh akhirnya membuat korban tersadar dan kembali makan serta melanjutkan kehidupannya.
Sementara itu, pada sesi seminar nadional Dr. Aep Kusnawan dalam presentasinya menguraikan,
Bimbingan Konseling Islam memiliki kekhasan metodologi keilmuan, yaitu: Istinbat (menggali teori BKI dari Quran dan Hadits), Iqtibas (Mengadopsi teori BK yang sudah ada secara kritis), Istiqro ( Melakukan Penelitian lapangan untuk menghasilkan teori BKI), Irfani (Melalui perenungan dan pendekatan diri pada Ilahi (Laduny) guna mendapatkan petunjuk teori BKI).
Pada kesempatan terpisah, Ketua PABKI Provinsi Aceh Jarnawi, S.Ag., M.Pd. mengatakan, kegiatan seminar dan raker di hadiri oleh 320 peserta terdiri dari mahasiswa, guru BK dan dosen Bimbingan dan konseling Islam dari Banda Aceh, Lhokseumawe dan Langsa.