WASATHA.COM - Rektor UIN Ar- Raniry Prof Farid Wajdi Ibrahim melarang kantin-kantin di lingkungan kampus menjual produk terkait dengan perusahaan Yahudi.
Ia mendorong pemanfaatan produk lokal yang dapat membantu ekonomi umat seperti produk air kemasan.
Hal itu dikatakan Farid Wajdi saat penandatanganan kerjasama dengan Dayah Babussalam Al-Ziziyah Jeunib, Bireuen, Rabu (20/12/2017).
"Sekarang kantin-kantin di UIN saya larang jual produk-produk Yahudi sebagai wujud komitmen saya. Saya punya pengalaman ketika datang ke dayah Al-Aziziyah Samalanga, di sana saya disuguhkan air kemasan produk Samalanga. Bagi saya itu merupakan kemajuan besar dan dimana dayah telah melakukan langkah besar, “ ujar Prof. Farid.
UIN Ar-Raniry resmi menggunakan produk lokal air kemasan untuk memenuhi kebutuhan air minum di lingkungan kampus tersebut.
Saat ini air kemasan Yadara resmi dipakai di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
Ia mendorong pemanfaatan produk lokal yang dapat membantu ekonomi umat seperti produk air kemasan.
Hal itu dikatakan Farid Wajdi saat penandatanganan kerjasama dengan Dayah Babussalam Al-Ziziyah Jeunib, Bireuen, Rabu (20/12/2017).
"Sekarang kantin-kantin di UIN saya larang jual produk-produk Yahudi sebagai wujud komitmen saya. Saya punya pengalaman ketika datang ke dayah Al-Aziziyah Samalanga, di sana saya disuguhkan air kemasan produk Samalanga. Bagi saya itu merupakan kemajuan besar dan dimana dayah telah melakukan langkah besar, “ ujar Prof. Farid.
UIN Ar-Raniry resmi menggunakan produk lokal air kemasan untuk memenuhi kebutuhan air minum di lingkungan kampus tersebut.
Saat ini air kemasan Yadara resmi dipakai di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.