FOTO: Paus Terdampar | Wasatha/ M.Shobari |
Sepulang dari mengisi sebuah pelatihan di Bireuen, saya minta
bantu direktur Travel Yadara Tgk Muhammad Zikri untuk diantarkan ke Dayah Darul
Munawwarah Kuta Krueng Ulee Glee.
Dan alhamdulillah, dengan ditemani guru senior di Dayah tersebut,
Tgk Mujlis Darul Munawwarah Aceh, hampir jam 11 malam, akhirnya bisa meminta
petuah Abu Kuta Krueng, setelah selesai dengan masyarakat lain yang sudah duluan
antri.
Abu Kuta Krueng, sebagaimana juga para ulama lainnya senantiasa
berinteraksi dengan masyarakat dalam hampir keseluruhan waktu dan hari-hari beliau.
Ada masyarakat yg danatang bertanya, minta tolong, minta
dido'akan, minta nasehat, curhat dan seterusnya.
Dan tentu saja, plus all out kebanyakan waktu beliau untuk
membina generasi muda Aceh di dayah beliau yang "legendaris".
Mengetahui saya dari Banda Aceh, Abu Kuta Krueng dengan
semangat mengingatkan bahaya aktual komunisme.
Menurut informasi, Abu Kuta Krueng memang dari dulu selalu
mendoakan umat Islam dan negara ini dari bahaya makar komunisme/PKI.
Setelah itu, akhirnya saya menyampaikan informasi terdamparnya
Ikan Paus di perairan Aceh, sebagaimana sebelum tsunami dulu hal serupa juga pernah terjadi.
Lalu kami bertanya apa tanda dari kejadian ini dan nasehat
beliau untuk kami dan juga masyarakat Aceh.
Lama Abu Kuta Krueng menunduk. Dan kami pun terdiam hening.
Hingga akhirnya, beliau mengingatkan sebuah pesan yang setiap
jumat juga disampaikan para khatib shalat jum'at.
"Bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa. Dan
janganlah kalian mati kecuali kalian dalam keadaan Islam".
Itulah nasehat ringkas Abu Kuta Krueng dimana beliau mengutip
sebuah ayat pesan taqwa. Sebuah nasehat yang padat.
Kalau kita membaca buku-buku dan kitab tentang apa itu taqwa, maka kita akan menemukan sejumlah kriteria taqwa, seperti beriman pada yang ghaib,
yaitu akan adanya hari kiamat dan adanya Malaikat (sesuatu yg tidak dipercayai
kaum komunis).
Kriteria berikutnya yaitu mendirikan shalat (sebagai tiang agama),
puasa, rajin beristighfar di sepertiga malam, sabar menghadapi musibah, tahajjud,
suka memaafkan kesalahan orang lain, suka menginfakkan harta dijalan Allah di
waktu sempit maupun lapang, menahan amarah, dan seterusnya.
Itulah di antara beberapa kriteria taqwa disamping kriteria yg
lainnya. Semoga Allah jadikan taqwa sbg pakaian kita semuanya krn sebaik-baik
bekal di akhirat adlh taqwa.
Lalu, terkait dengan nasehat "Dan janganlah kalian mati
kecuali dlm keadaan Islam",
marilah kita berjuang sekuat tenaga dan berdo'a agar istiqamah dijalan
Islam (mengikuti syari'at) sehingga akan meninggalkan dunia ini dalam keadaan
kita sebagai muslim atau muslimah, dan husnul khatimah.
Ini adalah nasehat penting di (akhir) zaman yang penuh fitnah,
seperti diperingatkan oleh Rasulullah Saw dalam hadis-hadisnya, bahwa akan datang
suatu zaman dimana banyak yg paginya beriman dan menjadi kafir di waktu sore.
Begitulah sekilas gambaran sulitnya mempertahankan iman dan islam di akhir
zaman.
Oleh sebab itu, mari saling mengingatkan dan mendo'akan.
Kita tidak bisa lari dari kematian dan apapun yg sudah atau
akan ditaqdirkan oleh Allah Swt, tapi kita bisa berjuang untuk meraih taqwa dan
mempertahankan keimanan kita sehingga aqidah kita tetap salim (selamat) dari
hal-hal yg mengotorinya.
Jadi, marilah kita selalu berdo'a agar bisa meninggalkan dunia
ini dalam keadaan husnul khatimah. Amiin ya Allah
Teuku Zulkhairi [Sekjend PW Bakomubin Prov. Aceh]