FOTO: Berkan Bilgic, Pemuda 22 tahun asal Turki | (Adem Şalvarcıoğlu - Anadolu Agency) |
WASATHA.COM- Berkan Bilgic, pemuda 22 tahun asal Turki, mengundurkan diri dari
pekerjaannya untuk berkeliling dunia. Dia membiayai perjalanannya dari hasil
menjual gelang dan manik-manik buatannya di pinggir jalan.
Bilgic yang telah mengabadikan hidupnya untuk berkeliling dunia, memulai
perjalanannya hanya dengan USD5 atau sekitar Rp67 ribu. Hasil yang didapat dari
menjual gelang manik-manik dia gunakan untuk mengunjungi negara lain, demikian
yang diberitakan Anadolu Agency.
Sebelumnya dia bekerja sebagai pegawai toko di Istanbul. Delapan bulan
lalu dia mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk berkeliling dunia. Hingga
saat ini Bilgic telah berhasil mengelilingi 13 negara selama delapan bulan
terakhir.
Awalnya, dia memulai rute perjalanan keliling dunia dengan mengunjungi 35
kota yang belum pernah dia lihat di Turki dengan menumpang atau hitchhiking.
Dari Turki dia melanjutkan perjalanan ke Georgia. Di sana dia kembali
menjual gelang dan lagi-lagi dengan hitchiking melanjutkan perjalanan ke
Armenia dan Iran. Di sana Bilgic berhasil mengumpulkan sedikit uang hingga bisa
berangkat ke Kosovo menggunakan pesawat.
“Dari Kosovo dengan hitchiking saya mengelilingi negara Balkan melewati
Makedonia, Serbia, Bosnia Herzegovina, Montenegro, dan Albania,” kata Bilgic.
Sementara itu, perjalananannya mengelilingi Asia dia awali dari
Malaysia. Bilgic datang ke Malaysia dengan pesawat, kemudian dengan hitchhiking
melalui jalur darat dia menyusuri Singapura dan Thailand.
Saat ini Bilgiç sudah kembali ke Kuala Lumpur dan menjual gelang untuk
mengumpulkan uang, dia menargetkan bisa pergi ke seluruh negara Asia dari hasil
menjual gelang.
Selanjutnya dia berencana untuk mengunjungi Indonesia, Filipina, Taiwan,
Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang. Setelah keliling Asia, Bilgic berencana
untuk mengelilingi negara-negara Amerika Latin.
“Saya pikir (perjalanan) ini akan berlangsung selama setahun, saya juga
bisa menambahkan negara lain ke dalam rute sesuai perkembangan,” tambah Bilgic.
Sampai saat ini, Bilgic menceritakan bahwa dia tidak pernah menghabiskan
uang untuk penginapan. Kadang dia tidur di jalanan, kadang juga menjadi tamu di
rumah orang.
“Undangan menginap dan makan bersama, orang-orang yang mengantarkan saya
ke tempat yang saya tuju ketika menumpang, membuat saya yakin hidup akan lebih
indah dengan berbagi,” pugkas Bilgic. []