FOTO : Google |
PADA dasarnya
semua manusia apabila diberikan pilihan surga atau neraka semua pasti sepakat
memilih surga tanpa terkecuali.
Anehnya manusia sekarang ini, apabila diajak
untuk menuju surga tak sedikit yang menolaknya dengan cara memaparkan berbagai
alasan. mulai dari yang perkataan sibuk, yang mahasiswa banyak yang mengutarakan
buat tugas dan banyak tugas.
Tak sedikit juga yang beralasan jarak rumah
yang jauh. Seharusnya jarak rumah bukanlah menjadi penghalang untuk menghadiri
pengajian, karena itu bersifat mulia. Tidak ada kendaraan. Padahal sekarang sudah
banyak alternatif yang bisa digunakan untuk menuju ke tempat pengajian.
Menurut Tgk. Safaini, MA pada pengajian rutin
Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) adapun kiat-kiat untuk membantu
kita dalam memperoleh nikmat dalam menikmati surganya Allah Azza Wajalla ialah:
Pertama, Bertemanlah
dengan orang-orang yang Sholeh. Karena
apabila kita sering berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang Sholeh maka
meskipun kita tidak sholeh InsyaAllah lama kelamaan kita juga ikutan Sholeh.
Carilah teman dengan katagori seperti ini
yaitu, Apabila kamu Melihatnya membuat kamu terus mengingat Allah sehingga kamu
tidak lupa kepada Allah. Ucapannya membuat kamu termotivasi dan bersemangat
dalam beribadah dan taat kepada Allah Ta’ala. pekerjaannya membuatmu terus
mengingat Allah sehingga pekerjaanmu juga sepertinya yg senantiasa Istiqomah
dalam ketaatan kepada Allah.
Kedua, Merasa khawatir atas harta yang dimiliki. sehingga sepatutnya sabar
terhadap harta dengan cara menggunakannya sesuai perintah yang mendekatkan diri
kepada Allah.
Banyak kita lihat sekarang apabila sudah
memiliki harta yang banyak berangapan "ambolah
udang, yang lain kapiting samuo" sehingga kita bebas melakukan apapun.
Meskipun harta yang diperoleh dari berbagai macam cara.
Dan parahnya lagi, setelah menjadi hartawan anti
sedekah, infak, zakat apalagi karena dia hanya manfaatkan demi keuntungan
pribadinya bahkan juga untuk orangtua, anak dan istri juga lupa.
Ketiga, Selalu
merasa sedih atau gelisah karena sedikit amal. Berbeda
dengan realita saat ini bahkan banyak dari kita yang merasa amalannya sudah
banyak dan sudah cukup untuk di persembahkan kepada Allah kelak.
Padahal di dalam Al-Qur'an Allah telah
mengingatkan "Andai Lautan kamu
jadikan tinta untuk menulis NikmatKu kata Allah maka itu tidak akan pernah
cukup meskipun setelah lautan itu kering kamu tambah tujuh atau lebih lautan
lagi".
Jadi, apa yang ingin kita banggakan
saudaraku, karena belum seberapa amalan kita saat ini, maka khawatir lah kita sehingga
kita senantiasa terus menperbaiki kualitas dan kuantitas amal serta terus
meramal.
Keempat, Perbanyaklah
mengingat kematian. sebab dengan kerab kita mengingat mati, maka seseorang akan
menjauhkan perbuatan maksiat dan mengutamakan berbuat kebajikan.
Coba amalkan satu hal ini, Apabila anda ingin
melakukan suatu kemungkaran atau kemaksiatan bayangkanlah ketika anda sedang
melakukannya atau usai melakukannya anda mati, Nauzubillah.
Ketika ingin berzina bayangkan ketika
sedang berzina di gerebek kemudian di pukuli atau di rajam hingga mati.
Mencuri, ketika ingin mencuri ketahuan
kemudian dipukuli (ada yang di bakar) masyarakat hingga mati. Mabukan, ketika mabuk, kebanyakan minum
overdosis hingga mati.
Begitu juga dengan berjudi, ketika menang atau kalah
(banyak hutang) ada yang iri atau tidak senang dengan kita kemudian di
bunuh.
Dan banyak lagi contoh lainnya sehingga
apabila itu tersistem di pikiran kita mungkin tidak ada lagi kemungkaran dimuka
bumi ini, Wallahu 'Alam.
Semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal yang
tidak kita inginkan, dan senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. [Arief Kurniawansyah R]