FOTO : Google |
POLIGAMI memang
tidak pernah dilarang dalam Islam. Namun penegasannya apabila setiap laki-laki mampu
berlaku adil terdapat beberapa wanita.
Dalam
Islam, sejarah poligami dipraktekkan oleh baginda nabi Muhammad SAW, namun pada
waktu itu rasul menikahi kebanyakan janda yang suami syahid dalam medan perang.
Dalam
Budaya masyarakat Aceh poligami bukan hal yang tabu, banyak referensi yang menyebutkan orang tua kita dulu umumnya
memiliki istri lebih dari satu orang. Begitu juga dengan kakek saya sendiri
memiliki lebih dari satu istri, bukti Ilmiahnya bisa diselusuri lebih jauh.
Namun
berbeda dengan zaman sekarang, praktek poligami pada kebanyakan lelaki memilih wanita yang lebih muda dari Istri pertamanya. Ini terkadang
menimbulkan tanda tanya. Niat menikah apa karena ingin melindungi atau membantu
si wanita atau untuk memuaskan nafsu syahwatnya sendiri
Dalam undang-undang
perkawinan No 1 Tahun 1974 mengatur
tentang syarat-syarat kebolehan poligami. misalkan harus mampu untuk berbuat
adil terhadap istriistri dan anak anaknya, baik dalam hal pemberian nafkah,
tempat tinggal, pakaian, makan dalam mengatur giliran malam (nafkah bathin),
dan sampai pada pendidikan yang layak terhadap anak-anaknya.
Praktek
poligami yang dipraktekkan ustad Arifin Ilham Meskipun tidak ada larangan, namun
kebanyakan wanita tidak suka dengan poligami
karena di anggap merendahkan martabat seorang wanita. Terlepas apakah poligami dilakukan dengan persetujuan Istri
pertama atau dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Pada
kesimpulannya poligami yang dilakukan ustad Arifin Ilham adalah pilihan bagi
seorang laki-laki jika memiliki kemampuan finansial, jika anda sebagai seorang
laki-laki mampu seperti ustad tersebut silakan.
Namun
jika poligami menimbulkan perpecahan dalam rumah tangga sebaiknya tidak
dilakukan, malahan melihat kasus di aceh beberapa waktu lalu, istri muda
menggranat istri tua, dan sebaliknya istri tua membunuh istri muda. Maka
poligami itu sangat dilarang.
Sejatinya
berumah tangga adalah upaya mencapai kebahagiaan dunia dan Akhirat dan
mengantarkan kita kedalam syurga-NYA. [Yusuf]