Foto: Wasatha/ M.Fadhil
SESEORANG
jika ingin mendapatkan ilmu maka ia harus keluar dari rumahnya dan mencari ilmu.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka
ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat
maka itupun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka
itupun harus dengan ilmu.” (HR. Thabrani)
Memang benar perkataan orang tua terdahulu, hendaknya kita merantau
supaya kita tahu makna penting keluarga, ketika jauh dari keluarga maka kita
tahu betapa mereka sangat menyayangi kita dan kita juga menyayangi mereka
terutama orang tua kita.
Dengan merantau dapat membuat kita paham bagaimana
makna hidup dan kerasnya hidup yang sesungguhnya. Terutama di rantau yang jauh dengan jangkauan keluarga.
Para
ulama juga menganjurkan agar seseorang merantau, keluar dari kampung dan
negerinya. Lebih-lebih untuk menuntut ilmu dan mencari pengalaman hidup.
Seperti yang
diceritakan oleh seorang ulama yang terkenal dengan kecerdasanya, Imam
Asy-Syafi’i mengatakan “ Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di
kampung halaman Tinggalkan negerimu dan hidup asing (di negeri orang)”.
Imam
Ahmad bin Hambal rahimahullah bercerita sendiri, “Aku mengembara mencari hadist
dan sunnah ke Tsughur, wilayah Syam, Sawahil, Maroko, Al-Jazair, Makkah,
Madinah, Iraq, Wilayah Hawran, Persia, Khurasan, gunung-gunung dan penghujung
dunia.”
Jangan
jadikan merantau itu sebagai cara untuk menghilangkan rasa malu dikampung
halaman karena tidak bisa berbuat apa-apa, akan tetapi jadikan merantau itu
sebagai modal awal keberanian kita untuk menjadi orang yang sukses kelak.
Dalam
merantau, tuntutlah ilmu sebanyak-banyaknya jangan pedulikan cacian dari orang
sekelilingmu. Tapi, buktikan bahwa mereka akan mengubah sendirinya cacian
tersebut dengan tepuk tangan untuk keberhasilan kita.
Bagaimana dengan kita? Menghadiri majelis ilmu di kampung saja masih enggan? Oleh karena itu, Merantaulah selagi muda, sebelum penyesalan itu datang. [Tek]
Baca Juga