WASATHA.COM - Pemuda dari 30 negara mengikuti konferensi solidaritas Palestina yang diselenggarakan di Istanbul, Turki.
Konferensi yang itu diinisiasi oleh organisasi pemuda Anadoulu yang berbasis di Turki dan Koalaisi Internasional untuk Serikat Pekerja dan Mahasiswa Muda berlangsung selama dua hari.
“Kami menyelenggarakan konferensi ini untuk tahun kedua berturut-turut dengan Palestina, Masjid Al-Quds (Yerusalem) dan Al-Aqsa yang menjadi agenda puncak,” kata Salih Turan, Ketua Asosiasi Pemuda Anadoulu dalam pidato pembukaannya seperti diberitakan Mi'raj News Agency (MINA), Ahad (9/7/2017)
Dia mengatakan, konferensi tersebut bertujuan untuk menunjukkan solidaritas dengan orang-orang Palestina dalam membela Masjid Al-Aqsa dan tanah air mereka.
“Kami mewakili pemuda Muslim dunia yang memiliki perasaan yang sama dengan Palestina,” katanya.
Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur selama perang Timur Tengah 1967. Perundingan damai yang disponsori AS antara Palestina dan Israel, sejauh ini gagal menyelesaikan konflik.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Sementara orang-orang Yahudi mengakui daerah itu sebagai “Bukit Bait Suci,” mengklaim itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Ihab Nafi, ketua Koalisi Internasional untuk Serikat Pekerja Muda dan Mahasiswa untuk Mendukung Palestina, mengatakan, konferensi tersebut bertujuan untuk menjaga agar Palestina tetap hidup di hati orang-orang di dunia Muslim.
“Kami menyelenggarakan konferensi semacam itu untuk mengirim menyampaikan pesan ke seluruh dunia bahwa Palestina tidak dapat dihapus dari agenda harian kami,” Nafi mengatakan.
Dia menegaskan masyarakat Arab dan Muslim tidak akan melepaskan hak mereka di Palestina.
Nafi menambahkan bahwa penyelenggara memilih Turki untuk menjadi tuan rumah konferensi tersebut karena Turki concern melakukan pembelaan atas Palestina.
“Kami mengirimkan salam khusus kepada pimpinan Turki dan orang-orang yang mempertahankan dukungan mereka untuk kepentingan Palestina di era sejarah kami yang sensitif ini,” katanya.
Palestina Merdeka
Aamiena Breda, seorang siswa dari perempuan Pemuda Afrika Selatan untuk Al-Quds, mengatakan dia menghadiri konferensi tersebut karena Palestina memegang tempat penting di hati Muslim.
“Kami datang ke Istanbul untuk melihat lebih banyak tentang isu Palestina dan mendapatkan perspektif yang lebih baik tentang Itu, “katanya.
Pihanya menambahkan dia ingin membawa informasi apa yang ia dapatkan ke rumah dan membaginya dengan keluarga dan temannya di Afrika Selatan.
Mahasiswa Aljazair Darjan Bilal mengatakan, Palestina mewakili sebuah doktrin untuknya.
“Di Aljazair, kita dibawa untuk mendukung Palestina,” katanya. “Saya berharap untuk melihat Palestina suatu hari benar-benar bebas.”
Berasal dari Bangladesh untuk ambil bagian dalam konferensi tersebut, Ammar Hussein mengatakan alasannya untuk mengikuti konferensi itu untuk mengetahui perkembangan terakhir dari perjuangan orang-orang Palestina.
“Konferensi semacam itu merupakan sebuah kesempatan untuk meningkatkan kesadaran kaum muda Muslim mengenai isu Palestina dan negara-negara tetangga Muslim lainnya yang sangat membutuhkan untuk Bantuan dan dukungan kami, “kata Hussein.
Istanbul baru-baru ini menyelenggarakan banyak konferensi mengenai isu Palestina, yang terakhir pada Februari ketika lebih dari 5.000 warga Palestina dari seluruh dunia mengadakan konferensi pertama mereka di kota tersebut. [Sumber: Mirajnews.com]