Foto : Google |
SALAH satu keindahan agama Islam adalah
adanya perintah silaturrahim. Silaturrahim adalah jalan yang paling
tepat untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia.
Dalam hidup ini kita tidak bisa hidup
sendiri dan masih membutuhkan orang lain baik untuk diajak bicara, saling
mengingatkan, saling bantu-membantu, dan lain sebagainya.
Silaturrahim berasal dari kata shilah
ar-rahim yang berarti menyambung kasih sayang. Menurut
Ar-Raghib al-Asfahani silaturrahim adalah menyatunya beberapa hal, sebagian
dengan yang lain.
Dalam Islam, telah di syari’atkan, silaturrahim
dengan berbagai bentuknya. Diantaranya, berjabat tangan, saling sapa menyapa
dan mengucapkan salam saat bertemu, dan sebagainya.
Lewat silaturrahim, seseorang bisa
memperoleh kelapangan rezeki dan keberkahan umur, sebagaimana Rasulullah SAW
bersabda:
“Barang siapa yang suka untuk diluaskan
rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali
silaturrahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah SWT, akan memberikan keberkahan
umur bagi siapa saja yang menyambung silaturrahim, memberikan kemudahan dan
kekuatan kapada diri kita, serta terhindar dari keadaan yang membuat umur jadi
sia-sia.
Menurut Yusuf Qardhawi sebuah
persaudaran menuntut adanya cinta, persamaan, kerja sama, saling menolong, dan
menjamin. Persaudaraan bertolak belakang dengan permusuhan, saling membenci,
memutus silaturrahim, melarang perselisihan, dan saling membunuh, serta
menghunus pedang satu sama lain. Sebagaimana Rasulullah bersabda:
“Janganlah kalian saling mendengki,
saling bersaing dalam penawaran, saling membenci, dan saling memutus
silaturrahmi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR Bukhari
dan Muslim)
Rasulullah SAW bersabda:” Barang siapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung silaturrahmi.” (HR
Bukhari)
Selain itu, Islam dengan tegas
memerintahkan penganutnya untuk menghindari hal-hal yang merusak hubungan
persaudaraan, seperti permusuhan, pertengkaran, ingin menang sendiri. Hubungan
silaturrahmi bisa retak karena adanya hal buruk yang bergejolak di dalam hati
dan pikiran. Misalnya saja prasangka buruk kepada oang lain, atau niat-niat
buruk yang berupa kebohongan dan fitnah.
Maka islam melarang sikap dan sifat
seperti itu. Karena itulah Islam meniscayakan umatnya untuk melaksanakan
silaturrahmi supaya hubungan persaudaraan terawat. Apabila ada masalah, maka
kita menyelesaikan persoalan tersebut menjadi utuh kembali. Sebagimana
Rasulullah bersabda:
“Hendaklah kalian suka menghubungkan
silaturrahmi kepada yang telah memutuskannya, memberi sesuatu (hadiah) kepada
yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian bersabar
(jangan lekas marah) kepada yang menganggap kalian bodoh.” (HR Hakim)
Paling utamanya silaturrahim kepada
orang tua. Sebab, kedua orang tua adalah kerabat paling dekat dan paling banyak
berjasa terhadap kita. Maka sudah menjadi kewajiban untuk berbuat baik
kepadanya. Bisa dengan membantu mereka, merawat mereka ketika sakit, mendo’akan
dan menjaga nama baik keluarga. Setelah kedua orang tua barulah kita
bersilaturrahim kepada kerabat lainnya.
Maka dalam kondisi apa pun, silaturrahim
tetap dijaga. Dengan begitu jagalah silaturrahim agar kita diberi umur yang
panjang dan berkah.[Ermid Salisda]/Dhi
Baca Juga :
Baca Juga :