Foto: wasatha.com/Ermit
WASATHA.COM - Tiga pendapat berbeda tentang Sejarah Awal Islam di
Nusantara muncul pada Seminar Nasional yang digagas Fakultas Adab dan Humaniora
(FAH) dengan tema “Mempertegas sejarah Awal Islam di Nusantara” di Aula
Pascasarjana UIN Ar-raniry, Senin (15/5/17).
Seminar tersebut menghadirkan pembicara, Rektor UIN Ar-Raniry
Prof Farid Wajdi Ibrahim, MA, Cendikiawan Muslim Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, CBE
dan Sejarawan Dr Husaini Ibrahim, MA.
Dari ketiga pemateri tersebut, berbeda pendapat dalam
mempertegas awal Sejarah Islam di Nusantara.
Prof Azyumardi Azra MA, CBE mengatakan, bahwa titik nol
Islam di Nusantara belum ditemukan walaupun sudah beberapa kali di
teliti. Akan tetapi, kemungkinan di Samudera Pasai.
Sedangkan menurut Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim, titik nol Islam
di Nusantara berawal dari perlak (Aceh Timur), karena Islam di Aceh
berawal dari abad ke-13 di Pasai. Sedangkan Islam jauh-jauh hari sebelum itu
sudah ada kerajaan Islam di Perlak, yang
ditandai dengan kuburan-kuburan ulama dan pesantren.
Namun, berbeda dengan Dr.Husaini Ibrahim, MA yang mangatakan,
bahwa Lamuri (Aceh Besar) sebagai situs awal Islam di Nusantara, karena
ditandai dengan situs dan letak geografi yang strategis. Kemudian bukti lain
yaitu batu nisan dengan berbagai bentuk.
Walaupun berbeda pendapat tentang letak lokasi munculnya Islam
di Nusantara, akan tetapi letak ketiganya itu tetap di Aceh. [Ermit Salisda]/Tek