Foto : wasatha.com/Sinar
WASATHA.COM - Persatuan Mahasiswa Takengon dan Bener Meriah mengadakan
seminar pendidikan di Aula Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Kamis (11/5/2017).
Acara yang
mengangkat tema “Meningkatkan Literasi Pendidikan di Gayo.”
Dr. Merah
Halim, S.Ag, M.Ag, MH. Mengatakan, Pendidikan itu bukan masalah kemampuan, pendidikan
itu adalah masalah eksistensi keberadaan seseorang.
“Pendidikan
itu bukan masalah kemampuan tapi,
kemauaan. Literasi itu mudahnya
kesadaran atau kemauaan, pendidikan itu adalah masalah eksistensi
keberadaan seseorang, hanya pendidikan yang
menjaga kita,” ujar Merah Halim sebagai pemateri pada acara tersebut.
Ia menambahkan, tujuan pendidikan Gayo cuma satu yaitu
pasti (tentu) apa pun jabatan kita, kita harus pasti.
Pendidikan perempuan itu kalau bisa lebih tinggi dari pada laki-laki, jangan lah bangga dengan harta orang tua, harta orang tua itu adalah kita, kalau meranto jangan selalu ingat kampung halaman,” tambah Merah Halim.
Pendidikan perempuan itu kalau bisa lebih tinggi dari pada laki-laki, jangan lah bangga dengan harta orang tua, harta orang tua itu adalah kita, kalau meranto jangan selalu ingat kampung halaman,” tambah Merah Halim.
Mustafa AB, pemateri kedua mengatakan, sangat jauh berbeda pendidikan zaman dulu dan
zaman sekarang, dulu guru sangat disegani tapi zaman sekarang guru disamakan
seperti teman.
“Perbedaan
pendidikan di zaman dulu dan sekarang, dulu guru sangat di segani, tapi
sekarang guru itu sudah disamakan
seperti teman,” pungkasnya
Pendidikan
masa lalu adalah tonggak dengan pendidikan sekarang.
“Pengertian dari
literasi itu, kemampuan individu
untuk membaca, menulis, berbicara,
dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian yang di perlukan dalam melestarikan pendidikan di Gayo,” tambah Mustafa.
Tujuan dengan
di adakan meningkatkan literasi pendidikan di Gayo adalah budaya meningkatkan kemampuan menganalisis dan kemampuan dalam menguasai informasi
dan wewenang dalam kemampuan.[Sinar]/Dhi
Baca Juga :