Iklan

Iklan

Ini Alasan, Mengapa Lisan Penting Untuk Dijaga

5/19/17, 16:06 WIB Last Updated 2017-05-19T09:06:47Z
Foto : Google
PENTINGNYA menjaga lisan adalah suatu kewajiban bagi setiap insan, karena melalui lisan banyak hal kebaikan yang di dapatkan. Mulai dari mengajak kepada kebaikan dan juga melalui lisan pesan-pesan dakwah dapat tersampaikan.

Namun tidak jarang lisan menjadi penyebab terjadinya perang dan hancurnya ukhwah umat. Terkadang hanya karena lidah tidak bertulang kita mengabaikan bahwa dia lebih berbisa dari ular yang berkeliaran dihutan. Sungguh sangat berakibat fatal jika kita tidak pandai menjaga lisan, sehingga kelalain dalam menjaga lisan/mulut sering diibaratkan dengan harimau yang bisa memangsa sesiapapun yang tidak baik dalam menjaga lisannya.

Begitu banyak manfaat apabila kita menggunakan lisan untuk hal kebaikan, namun terkadang kita sering lalai dalam menjaganya. Kita tidak mampu mengendalikan lisan kita sendiri dari hal keburukan terutama dalam hal menceritakan kejelekan orang lain (ghibah). Tentunya ghibah ini sudah menjadi tradisi bagi setiap insan yang lalai dalam menjaganya.

Kebiasaan buruk yang terus menepikan banyak hal kebaikan sehingga menjerumuskan setiap langkah kaki kejurang yang sangat mengerikan. Kita mengetahui bahwa ghibah itu sangat dilarang dalam Islam, orang yang melakukannya bagaikan telah memakan daging bangkai saudaranya, sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya: “dan janganlah saling mengumpat setengah di antara kamu pada setengahnya (yang lain). sukakah salah seorang dari kamu makan daging bangkai saudaranya yang telah mati, pasti kamu jijik (enggan)” (Q.S. Al-Hujurat :12).

Oleh karena itu, seyogyanya bagi umat Islam, menjaga perkataanya agar tidak menceritakan kejelekan orang lain tidak terjerumus dalam perbuatan ghibah. Banyak orang beranggapan bahwa menceritakan kejelakan orang yang benar-benar dimilikinya bukanlah ghibah.

Padahal itulah yang dinamakan ghibah. Seseorang yang telah tergelincir lisannya dengan menceritakan kejelekan orang lain, sesungguhnya telah berbuat dosa, sedangkan kejelekan orang yang diceritanya akan berpindah kepadanya sementara kebaikannya akan pindah kepada orang yang diceritakannya.

Selain itu, apabila orang yang diceritakan tersebut mendengar bahwa kejelakannya diceritakan, tentu saja ia akan marah dan hal ini menimbulkan permusuhan. Oleh karena itu, setiap orang Islam harus berusaha untuk tidak menceritakan kejelekan orang lain atau lebih baik diam. Hal itu akan lebih menyelamatkannya, baik didunia maupun diakhirat. Sebagaimana dalam Hadits Rasulullah SAW, yaitu :

Artinya: “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dia harus berkata baik atau diam”.

Sesungguhnya ucapan seseorang itu menentukan kebahagiaan dan kesengsaraan dirinya, orang yang selalu menggunakan lisannya untuk berbicara baik, memerintah kepada kebaikan dan melarang kepada kejelekan, membaca Al-Qur’an, membaca ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. 

Ia akan mendapatkan kebaikan dan dirinyapun terjaga dari kejelekan. Sebaliknya orang yang apabila menggunakan lisannya untuk berkata-kata jelek atau menyakiti orang lain, ia akan mendapat dosa.

Memang sangat sulit untuk mengatur lisan agar selalu berkata baik atau diam. Akan tetapi kalau berusaha untuk membiasakannya, tidaklah sulit apalagi kalau sekedar diam. Biar bagaimanapun juga lebih baik diam daripada berbicara yang tidak berguna dan karuan.

Rasulullah SAW bersabda :

diam suatu kebijaksanaan, tetapi sedikit orang yang berbuatnya”.[Tisa Ramayani]/Dhi



Baca Juga :

Kualitas Muslim Ditentukan Akhlak




Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ini Alasan, Mengapa Lisan Penting Untuk Dijaga

Terkini

Topik Populer

Iklan