Iklan

Iklan

Malam Tari Inai dalam Pernikahan Adat Sumatra Utara

10/15/25, 12:38 WIB Last Updated 2025-10-15T16:16:08Z


Prosesi perkawinan di Indonesia selalu kental dengan nuansa budaya yang mencerminkan kekayaan adat setiap daerah. Di Tanjung Balai Asahan, Sumatra Utara, terdapat salah satu tradisi penting dalam rangkaian pernikahan, yaitu Malam Tari Inai.


Prosesi upacara adat perkawinan ini mengandung makna yang begitu mendalam. Secara umum, Malam Tari Inai ini dilaksanakan oleh kedua pihak keluarga beserta undangan lainnya sekaligus menjadi media untuk menyatukan kekerabatan. 


Malam Tari Inai ini dilaksanakan oleh kedua pihak keluarga beserta undangan lainnya sekaligus menjadi media untuk menyatukan kekerabatan.


Perkawinan merupakan upacara yang begitu sakral bagi setiap pasangan. Tentu setiap rangkaian acara tidak lepas dari adat istiadat yang wajib untuk dilaksanakan bagi pasangan mempelai.


Melansir dari kebudayaan dalam pelaksanaan Malam Tari Inai ini akan dilangsungkan proses pemberian tepung tawar sebagai simbol pemberian doa dan tolak bala bagi kedua mempelai.


Tepung tawar ini bukan sekadar tepung biasa, melainkan terdiri dari nasi kuning atau disebut beras kuning, bertih atau beras yang disangrai lalu ditumbuk, daun inai atau daun pacar yang ditumbuk, serta daun ganda rusa yang digunakan untuk memercikkan air.


Proses pemberian tepung tawar dan pemasangan inai ini dilakukan oleh para ketua adat, orang tua, serta mereka yang dituakan. 


Pelaksanaan Malam Tari Inai ini dilakukan sesuai dengan namanya yaitu pada malam hari di rumah pengantin wanita. Selain itu pemberian tepung tawar, ada pula penampilan tari inai yang dibawakan oleh pendekar laki-laki atau perempuan, bisa juga dengan cara berpasangan. (Ilham Rizky) 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Malam Tari Inai dalam Pernikahan Adat Sumatra Utara

Terkini

Topik Populer

Iklan