Iklan

Iklan

Gelar FGD, HIMAPERMA UIN Ar-Raniry Bahas Dampak Tambang di Aceh

10/02/25, 13:25 WIB Last Updated 2025-10-06T06:29:43Z

HIMAPERMA gelar FGD di Solong Rumoh Aceh UIN Ar-Raniry Banda Aceh, pada Kamis (02/10/2025). (Foto: Ist). 

Banda Aceh - Himpunan Mahasiswa Perbandingan Mazhab (HIMAPERMA) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Focus Group Discussiom (FGD) membahas dampak tambang bagi masyarakat dan lingkungan hidup.


Kegiatan ini berlangsung di Solong Rumoh Aceh UIN Ar-Raniry Banda Aceh, pada Kamis (02/10/2025). Turut hadir Musrafiyan, staf legal dan advokasi officer Yayasan HAkA, sebagai pemateri.


Diskusi dimulai persoalan keuntungan jangka pendek dan panjang, hilangnya mata pencaharian, konflik sosial akibat perampasan lahan, hingga maraknya tambang ilegal.


Dalam paparannya, Musrafiyan menyoroti potensi besar investasi tambang di Aceh, khususnya wilayah barat selatan meliputi Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, hingga Aceh Singkil.


Selain itu, persoalan yang tengah terjadi di Meulaboh, di mana PT Mifa disebut melarang pemerintah Aceh Barat melakukan peninjauan ulang izin.


“Pemerintah Aceh Barat bahkan dilarang meriview izin di PT Mifa. Padahal perusahaan tersebut berada di Aceh Barat. Itu salah satu persoalan kecil di barat selatan,” ujar Musrafiyan.


Musrafiyan juga menyinggung dampak nyata yang dirasakan masyarakat, mulai dari hilangnya pemukiman hingga perubahan lingkungan secara signifikan.


“Dulu kawasan sekitar PT Mifa masih padat penduduk, tapi sekarang tidak ada lagi perumahan di sana. Selain itu, tercium bau belerang yang menyengat dan sekolah-sekolah pun hilang,” tambah Musrafiyan. []


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gelar FGD, HIMAPERMA UIN Ar-Raniry Bahas Dampak Tambang di Aceh

Terkini

Topik Populer

Iklan