Iklan

Iklan

Mahasiswi USK Jadi Perwakilan Aceh Pada Program Belajar Bersama Maestro Seni Tari

8/01/25, 23:24 WIB Last Updated 2025-08-01T16:24:40Z

Dwi Indriani. (Foto: Humas USK).

Banda Aceh - Dwi Indriani, mahasiswi Program Studi Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala (USK) Angkatan 2022, terpilih mengikuti Program Belajar Bersama Maestro (BBM) Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.


Program ini mendekatkan seni dan budaya Indonesia melalui pengalaman belajar langsung dengan para maestro seni. Program ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya, serta membentuk karakter.  Program residensi seni budaya selama 30 hari (22 Juli - 18 Agustus) ini mempertemukan mahasiswa dengan para maestro seni di berbagai kota di Indonesia. 


Program BBM tahun ini berfokus pada enam bidang seni: Sastra, Pedalangan, Seni Lukis, Keroncong, Tari, dan Teater, dengan masing-masing bidang diisi oleh 10 peserta. Dwi Indriani berhasil lolos seleksi di bidang Tari dan ditempatkan di Yogyakarta.


"Alhamdulillah, setelah melalui beberapa tahapan seleksi seperti pengumpulan portofolio, saya dinyatakan lolos dalam bidang Tari," ujar Dwi.


Ini menjadi pencapaian yang membanggakan baginya, karena ini adalah kali pertama ia mengikuti kegiatan seni di luar Aceh, dan ia menjadi satu-satunya perwakilan dari Aceh yang terpilih dalam bidang Tari untuk program ini di Yogyakarta.


Selama residensi, Dwi bertemu dengan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Papua, Kalimantan, dan Palu. Kebersamaan ini tidak hanya menjadi ajang belajar seni, tetapi juga kesempatan untuk saling bertukar budaya dan pengalaman yang sangat berharga.


Kegiatan pelatihan dibimbing langsung oleh Maestro Seni Tari legendaris dari Yogyakarta, Eyang Didik Nini Thowok. Selama satu bulan, para peserta mengikuti beragam materi, mulai dari pengenalan dan pelindungan budaya, hingga persiapan menuju pementasan karya akhir di penghujung masa residensi.


Setiap hari, materi yang diberikan bervariasi, mencakup tari Bali, penataan kostum, manajemen sanggar, dan berbagai aspek pendukung dalam dunia seni tari. Semua kegiatan ini dirancang untuk memperkaya wawasan dan pengalaman generasi muda dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Indonesia.


"Saya merasa sangat bersyukur dan bangga bisa menjadi bagian dari program ini. Semoga pengalaman ini menjadi pijakan awal bagi perjalanan saya di dunia seni, khususnya seni tari, dan bisa membawa manfaat untuk daerah asal saya, Aceh," harap Dwi.


Para peserta program BBM berhak atas akomodasi, konsumsi, transportasi, uang saku harian, sarana pelatihan, serta biaya pementasan/gelar karya yang sepenuhnya difasilitasi oleh pihak penyelenggara. []

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mahasiswi USK Jadi Perwakilan Aceh Pada Program Belajar Bersama Maestro Seni Tari

Terkini

Topik Populer

Iklan