Iklan

Iklan

Jembatani Kolaborasi Internasional, USK Implementasikan Beasiswa HEAMA

8/05/25, 11:16 WIB Last Updated 2025-08-05T04:16:05Z

Rektor USK usai peresmian program beasiswa Higher Education Aceh–Malaysia Alliance (HEAMA) di Balai Senat USK, pada Senin (04/08/2025). (Foto: Humas USK). 

Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) resmi mengimplementasikan program beasiswa Higher Education Aceh–Malaysia Alliance (HEAMA), pada semester ganjil tahun akademik 2025/2026. Acara peluncuran program ini dilaksanakan di Balai Senat USK, pada Senin (04/08/2025)


Program HEAMA merupakan sebagai bagian dari langkah strategis menuju kolaborasi pendidikan internasional, serta inisiatif penting yang menjembatani USK dengan berbagai universitas terkemuka di Malaysia.


Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat kolaborasi riset lintas negara, serta memperluas mobilitas akademik dosen dan peneliti.



Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa implementasi HEAMA mencerminkan komitmen serius USK untuk menjadi pusat unggulan pendidikan tinggi di Aceh.



“Program HEAMA membuka peluang besar bagi dosen USK untuk membangun jejaring akademik internasional. Ini bukan hanya tentang studi lanjutan, tetapi juga transformasi mutu dan budaya riset,” ujar Rektor.



Lebih lanjut, Prof. Marwan menekankan pentingnya peningkatan jumlah dosen bergelar doktor di lingkungan USK. Menurut Marwan, saat ini jumlah dosen USK yang sedang atau telah menempuh pendidikan S3 sudah cukup menggembirakan, namun masih banyak yang belum melanjutkan karena berbagai pertimbangan.



“Melalui program HEAMA, kita dorong bersama agar dosen-dosen USK segera menempuh jenjang S3. Karena ini menjadi kunci dalam mencetak guru besar dan mendorong pengembangan karier akademik,” ucapnya.



Ia juga menambahkan bahwa HEAMA dirancang untuk menyelaraskan program doktoral dengan kebutuhan institusi, tanpa mengganggu tugas dosen di kampus. Program ini bersifat riset penuh tanpa perkuliahan reguler, sehingga memungkinkan dosen tetap menjalankan tugas mengajar sambil menempuh studi. Proposal riset diharapkan sudah siap sejak semester pertama.



“Kami ingin dosen-dosen USK memiliki jejaring global, bukan hanya berasal dari pendidikan dalam negeri. Jejaring akademik sangat penting untuk pengembangan karier dan kualitas institusi. Karena itu, kami mendorong semua dosen memanfaatkan kesempatan ini,” tutup Prof. Marwan.



Direktur Sekolah Pascasarjana USK, Prof. Dr. Hizir Sofyan menyatakan bahwa program HEAMA telah memasuki tahap operasional,  saat ini sudah ada 25 orang yang lulus seleksi pada Batch 1 dan 2. Menurutnya, HEAMA dirancang sebagai skema Degree by Research untuk program S3, yang fokus pada kolaborasi riset internasional antara Aceh dan Malaysia. Program ini merupakan  upaya USK menuju World Class University (WCU).



“USK menargetkan minimal 60% dosennya bergelar Doktor. Jadi program HEAMA akan sangat membantu pencapaian target tersebut, sekaligus mempercepat hilirisasi riset-riset lokal ke tingkat global,” ungkap Prof. Hizir.



Ia juga menambahkan bahwa, meskipun program ini belum mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Aceh, HEAMA telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia dan terus dikembangkan secara mandiri oleh USK. []

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jembatani Kolaborasi Internasional, USK Implementasikan Beasiswa HEAMA

Terkini

Topik Populer

Iklan