Garut - Ledakan dahsyat terjadi di gudang penyimpanan amunisi milik TNI di Kecamatan
Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 13
orang dan melukai belasan lainnya pada Senin 12 mei 2025 pukul 09.30 WIB.
Suara
ledakan terdengar hingga radius lima kilometer dan menyebabkan getaran kuat
seperti gempa bumi. Warga sekitar mengaku panik dan langsung meninggalkan rumah
untuk mencari tempat aman.
“Saya
kira gempa. Ternyata suara ledakan dari arah gudang militer. Api membesar dan
langit langsung memerah,” ujar Dani (42), salah satu warga Desa Sukajaya.
Amunisi
usang yang dimusnahkan berasal dari Gudang Pusat Amunisi (Gupusmu) III di bawah
Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat (Puspalad).
Seluruh
jenazah telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk proses autopsi dan
penanganan lebih lanjut. Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei
Sianturi, mengonfirmasi ada jumlah 13 korban nyawa.
Pernyataan
dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak proses
penyelidikan tengah berjalan dan lokasi kejadian adalah area yang sering
digunakan untuk pemusnahan amunisi milik TNI AD.
Kepala
Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana
menginformasikan korban yang tewas akibat kejadian itu sejumlah13 orang.
Dirincikan
korban tewas akibat ledakan amunisi di Garut tersebut terdiri dari 4 orang
anggota TNI AD, yaitu Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI
AD, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat
Peralatan TNI AD, Mayor Korps Peralatan Anda Rohanda dan Kolonel Korps
Peralatan Antonius Hirmawan.
Dua
lainnya adalah Anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI
AD, Pratu Aprio Seriyawan dan yakni Kopda Eri Triambodo. [Aulia
Robby]