AHAD, 17 Januari 2021 saya berkesempatan menghadiri undangan dari Dik Doank, artis yang popular di tahun 90-an. Ia memiliki nama lengkap Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denda Kusuma.
Di Sekolah Alam Kandank Jurang Doank, seluas 2.540 meter persegi itu, saya bersama keluarga dan sejumlah mahasiswa Al Fatah, Bogor untuk kali pertama melihat langsung lokasi Kandang Jurank. Alamnya yang asri dengan sejumlah bangunan dan rumah-rumah bekonstruksi kayu menghiasi kawasan itu.
Kandank Jurang diseting sangat estetis, ada bangunan yang dipoles dengan gaya kreativitas graviti yang unik khas anak muda. Warna-warni bangunan pun akan memikat kamera handphone pengungjung untuk jepret sana jepret sini.
Ahad itu, Om Dik, panggilan akrabnya mengadakan acara bareng Master Limbad, anak-anak yang berkunjung ke sana diajak menggambar dan bermain sulap.
Sekitar pukul 10.00 WIB Master Limbad datang menyapa anak-anak yang sejak pagi menggambar. Kehadiran Master sulapnya Indonesia itu membuat para peserta riuh ingin berfoto bersama master.
Dik Doank memberi tantangan kepada para peserta untuk menggambar Master Limbad dan gambar terbaik akan dapat kesempatan berfoto.
Master Limbad, memang tidak bicara. Ia hanya berbicara isyarat, jika ada yang bertanya akan dijawab oleh pendampinya. Saat itu, Dik Doank setia menjadi penerjemah bahasa Limbad. Tidak jarang juga memunculkan tawa para hadirin yang hadir.
Sesi menggambar usai, Limbad dan Dik Doank mengajak peserta duduk santai sambil berbincang berbagai tema terutama masa lalunya dan aktivitas Limbad sehari-hari.
Banyak yang tidak tahu aktivitas harian Limbad selain di dunia hiburan, rupanya Limbad memiliki kegiatan sosial dan religius yang bermanfaat bagi masyarakat. Tetapi, informasi ini tidak menjadi konsumsi publik di mana kita hanya mengenal ia sebagai pesulap bahkan kadang keliru menilai ia ahli syirik dengan beragam triknya.
"Kalian sudah tertipu Limbad itu akting, artinya kalian semua sudah tergiring hiburan. Tetapi sebenarnya Limbab ini luar biasa. Saya ke rumahnya di rumah ia itu subhanallah banyak kaligrafi Alquran yang berpesan dakwah dan ada mushala, makanya saya mau berguru sama Limbad, " kata Dik Doank saat memperkuat peran Limbad.
Bahkan informasi peran Limbad yang secara tidak langsung juga terlibat dalam agenda dakwah di kawasan timur Indonesia disampaikan di bincang bersama Dik Doank.
Sampai kapan Limbad diam tak beruara? ini tentu pertanyaan semua orang. Saya berkesempatan menanyakan hal tersebut, apakah semata tuntutan kerja di dunia hiburan atau ada hal lain.
Pertanyaan saya kepada Master Limbad dijawab melalui perantara. Limbad berbisik kepada Dik Doank tentang akting diamnya tersebut.
"Beliau sudah nyaman dalam keadaaan begini, kalau sudah nyaman ia akan tetap begini [diam] dan semoga bermanfat bagi banyak orang," kata Dik Doank menyampaikan pesan Limbad.
Sehari bersama Limbad banyak hal menarik yang dapat dipetik. Limbad hadir ke acara Dik Doank bersama Dewa Putu Adhi, eks gitaris Band Geisha yang sekarang hijrah di dunia dakwah. [arif ramdan]
