Wasatha.com, Banda Aceh- Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melaksanakan perayaan maulid Nabi Muhammad Saw yang dipusatkan di Gedung AAC Dayan Dawood, Kamis (3/12/2020). Kegiatan ini berlangsung terbatas yang hanya diikuti 79 undangan dengan penerapan protokol kesehatan.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng mengatakan
perayaan maulid Nabi ini sejatinya dirayakan di Masjid Jamik Darussalam. Namun,
mengingat wabah covid-19 belum usai, maka kegiatan dipusatkan di Gedung AAC
Dayan Dawood dengan membatasi jumlah tamu undangan. Sementara, civitas
akademika lainnya mengikuti secara Zoom dari lokasi masing-masing.
Kondisi sulit saat ini akibat Covid-19 menurut Rektor,
merupakan sebuah ujian dan perjuangan yang harus dilewati. Ia
mencontohkan bagaimana Rasulullah saw yang ikhlas berjuang menyebarkan agama
Islam. Sikap yang menjunjung integritas, profesionalisme, sehingga tidak mudah
digoyahkan oleh siapapun dalam keadaan apapun. Dampak perjuangan Nabi Muhammad
masih sangat terasa pengaruhnya hingga sekarang.
“Siapapun yang bekerja dengan profesionalisme tingkat tinggi
dengan integritas yang luar biasa, maka hasilnya akan melampaui orang
rata-rata,” ujar rektor.
Bahkan, lembaga riset asal Amerika Serikat, Pew Research
Center (PRC) memprediksi, bahwa dalam 30 tahun ke depan, Islam menjadi agama
terbesar di benua Amerika dan Eropa. Islam bahkan diproyeksi menjadi agama
terbesar di dunia pada tahun 2075.
Untuk itu, rektor mengajak para seluruh keluarga besar
Unsyiah untuk kembali dan mempelajari sejarah kehidupan Nabi. Mengenal kembali
karakter dan berusaha kuat untuk mengikuti sikap, perbuatan, dan ucapan yang
telah Nabi Muhammad Saw ajarkan.
“Karena tidak ada satu orangpun di dunia yang pantas
dijadikan contoh sempurna, selain baginda Muhammad Saw,” pungkas rektor.
Dalam peringatan ini, hadir sebagai penceramah Ketua Majelis
Adat Aceh (MAA) Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim MA. Dalam ceramahnya, ia mengajak
untuk meneladani sifat dan perbuatan Nabi Muhammad Saw. Sifat yang dimiliki
Rasul bukan hanya menjadi teladan bagi umat Islam, tetapi juga mengilhami bagi
penganut agama lain. Ia mengambil contoh beberapa tokoh Indonesia yang berbeda
keyakinan, tetapi mengagumi Islam.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Ikatan Keluarga Alumni
(IKA) Unsyiah, Sulaiman Abda, Tokoh Aceh Muzakkir Manaf, dan sejumlah
pejabat Forkopimda lainnya. []