Iklan

Iklan

HIV AIDS Kenali Waspadai

12/01/20, 14:58 WIB Last Updated 2020-12-01T08:10:41Z

 

foto: google

WASATHA.COM – Selama Pandemic covid 19 penyakit (Human Immunodeficiency Virus) HIV dan (Acquired Immune Deficiency Syndrome) AIDS mulai jarang dibicarakan, padahal penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Penyakit ini merupakan virus yang  menyerang sistem kekebalan tubuh lalu melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

 

Dialnsir dari Halodoc,  penyebaran dan penularan HIV dan AIDS di Indonesia disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba. Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV.

 

Adapun gejala HIV dan AIDS diantaranya pada tahapan pertama Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.kemudian tubuh mulai  demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.

 

Pada tahap Kedua, umumnya tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh, lalu penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain dan berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.

 

Selanjutnya pada tahap Ketiga, Daya tahan pengidap rentan sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS. Selama itu mak demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari. Tubuh mulai merasa lelah setiap saat, sulit bernapas, bahkan diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.

 

Pencegahan HIV dan AIDS

 

Terdengar mengerikan, namun terdapat berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan AIDS, antara lain:


1.      Rutin olahraga


2.      Menghindari zina


3.      Bersikap jujur kepada pasangan jika mengidap positif HIV, agar virus ini tidak menyebar kebanyak orang.


4.      Bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.


5.      Diskusikan dengan dokter jika didiagnosis positif HIV saat hamil, mengenai penanganan selanjutnya, dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin.


6.      Memeriksa ke Dokter jika terjadi gejala HIV dan AIDS [ ]

 


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • HIV AIDS Kenali Waspadai

Terkini

Topik Populer

Iklan