Iklan

Iklan

Jangan Cepat Menyerah Jika Ingin Jadi Guru Besar

10/21/20, 23:31 WIB Last Updated 2020-10-21T17:06:53Z



WASATHA.COM, BANDA ACEH - Menjadi guru besar dalam bidang keilmuan tertentu dapat diraih dengan mudah jika setiap dosen tidak cepat menyerah dan terus mau menjadi pembelajar, dan konsisten dalam publiksi karya ilmiah. 


Demikian sari diskusi rutin secara virtual yang digelar Pusat Penelitian dan Penerbitan (Puslitpen) UIN Ar-Raniry, Banda Aceh. Kegiatan itu terselenggara atas kerjasama dengan Ar-Raniry Press, Padebooks, Lentera Intelektual Indonesia, Radio Assalam, dan Wasatha.com Rabu (21/10/2020).


Tema diskusi yang diangkat kali ini tentang “Berjuang Menjadi Guru Besar: Dari Tidak Mungkin Menjadi Mungkin”.


Diskusi itu menghadirkan narasumber 2 guru besar terbaru yaitu Prof. Dr. H. Fauzi saleh, Lc, MA dan Prof. T. Zulfikar, M.Ed, Ph.D.


Diskusi tersebur dipandu oleh moderator sekaligus Direktur Padebooks, Dr. phil. Saiful Akmal, MA.


Dr. Anton Widyanto, Kapuslitpen memulai acara itu dengan dengan pemutaran video biografi singkat dan testimoni publik baik lokal maupun nasional dari pimpinan kampus, dari rekan sejawat, teman seperjuangan dan para mahasiswa terhadap Prof. Dr. H. Fauzi saleh, Lc, MA sebagai guru besar bidang Ilmu Fiqih dan Prof. T. Zulfikar, M.Ed, Ph.D sebagai guru besar di bidang English Language Research.


Dalam paparannya Prof. Dr. H. Fauzi saleh, Lc, MA berbagi pengalaman pada 250an peserta tentang pentingnya pengembaraan keilmuan dan urgensi membaca peluang dari sudut lintas disiplin.


"Menjadi guru besar adalah sebuah tantangan untuk mampu terus menjadi pembelajar dari siapapun dan kapan pun, sehingga perlu sekali academic recharging dalam setiap fase pembelajaran," sebutnya.


Sementara itu Prof. T. Zulfikar, M.Ed, Ph.D yang lahir dan besar di Paya Meuligo, Aceh Timur dalam presentasinya berjudul “Strategi Menuju Guru Besar” menekankan sejumlah hal penting dalam proses menuju gelar akademik tertinggi bagi seorang pengajar.


Prof T Zulfikar juga merinci hal teknis tahapan-tahapan yang ditempuh dalam proses pengajuan Guru Besar.


"Yaitu disiplin, tidak menyerah untuk senantiasa berkontribusi dan merekam kinerja tridarma perguruan tinggi, serta konsisten dalam publikasi," katanya.


Acara ini ditutup dengan pemberian empat hadiah doorprize dari penyelenggara kegiatan kepada para peserta yang hadir dari Aceh, luar Aceh, dan juga luar negeri. 


Peserta yang terpilih adalah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dari Banda Aceh, dari Jogjakarta dan dari Padang. []




Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Jangan Cepat Menyerah Jika Ingin Jadi Guru Besar

Terkini

Topik Populer

Iklan