WASATHA.COM, BANDA ACEH - UIN Ar-Raniry berharap Pemerintah Aceh dapat menggelar pertemuan dengan menghadirkan para tokoh yang memahami dengan baik terhadap keberadaan Kopelma Darussalam sebagai pusat pendidikan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
"Salah satu keinginan penyelesaian perselisihan aset dan wilayah serta sarana publik yang notabenenya merupakan milik bersama Kopelma diselesaikan secara musyawarah dengan menghadirkan para pihak sehingga dapat terselesaikan dengan baik," kata Ketua Tim Penyelesaian Aset UIN Ar-Raniry, Dr Muhammad Siddiq Armia di Darussalam Banda Aceh, Selasa.Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela konferensi pers terkait penutupan akses jalan oleh Unsyiah di Kopelma Darussalam yang dipimpin langsung Wakil Rektor I UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh, Gunawan dan turut didampingi sejumlah pejabat di perguruan tinggi tersebut.
Ia menjelaskan pihaknya telah beraudiensi dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Wali Nanggroe Malik Mahmud terkait sengketa yang terjadi antara Unsyiah dengan UIN Ar-Raniry yang hingga saat ini belum ada jalan keluar.
Ia menyebutkan ada beberapa sengketa yang masih berlarut seperti Asrama Putri dan Putra, rumah dinas dosen yang diklaim tanah milik Unsyiah, sementara pembangunan tersebut telah ada sebelum adanya sertifikat yang dimiliki oleh Unsyiah.
"Kita tidak sepakat untuk aset-aset yang dimiliki oleh UIN diklaim milik Unsyiah termasuk akses jalan dan juga sarana publik yang merupakan milik bersama seperti Masjid dan lapangan tugu Darussalam," katanya.
Pihaknya berharap Pemerintah Aceh, Pangdam dan Kapolda dapat memfasilitasi penyelesaian persoalan tersebut secara musyawarah dengan menghadirkan para tokoh guna menyelesaikan persoalan yang terjadi di kampus tersebut.
Ia menambahkan pihaknya telah mengantongi berbagai dokumen terkait asal usul Kopelma, Darussalam yang merupakan milik tiga perguruan tinggi yakni UIN, Unsyiah dan Lembaga Pendidikan Tinggi Tgk Chik Pante Kulu.
"Kami berharap pertemuan untuk penyelesaian masalah secara musyawarah dapat segera dilakukan sehingga polemik yang ada dapat terselesaikan dengan baik di Kota Pelajar dan Mahasiswa Darussalam," demikian. [antara]