WASATHA.COM, BANDA ACEH - Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Gunawan menyatakan kopelma Darussalam merupakan milik tiga perguruan tinggi bukan milik salah satu perguruan tinggi.
“Perlu kami jelaskan bahwa Kopelma merupakan sumbangan masyarakat Aceh yang diberikan untuk tiga kampus untuk mendidik generasi Aceh,” katanya di Biro Rektorat UIN Ar-Raniry, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya menanggapi penutupan jalan oleh pihak Unsyiah di Kopelma Darussalam, Banda Aceh.
Ia menjelaskan persoalan aset antara kedua universitas tersebut saat ini belum titik temu dan saat ini masih dalam tahapan moratorium sehingga kedua belah pihak untuk sementara tidak membangun.
“Kami juga telah beraudiensi dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan juga Wali Nanggroe, Malik Mahmud terkait persoalan kepemilikan dan aset di Kopelma Darussalam.
Ia mengatakan seharusnya sebuah institusi yang mendidik putra-putri di provinsi ujung paling barat Indonesia itu dapat menerapkan pola secara musyawarah dan mengedepankan asas logika, hukum sehingga menjadi contoh bagi masyarakat umum.
“Kita sangat menyayangkan dengan pola yang diterapkan saat ini dan kami menilai ada krisis moral,” katanya.
“Perlu kami jelaskan bahwa Kopelma merupakan sumbangan masyarakat Aceh yang diberikan untuk tiga kampus untuk mendidik generasi Aceh,” katanya di Biro Rektorat UIN Ar-Raniry, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya menanggapi penutupan jalan oleh pihak Unsyiah di Kopelma Darussalam, Banda Aceh.
Ia menjelaskan persoalan aset antara kedua universitas tersebut saat ini belum titik temu dan saat ini masih dalam tahapan moratorium sehingga kedua belah pihak untuk sementara tidak membangun.
“Kami juga telah beraudiensi dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan juga Wali Nanggroe, Malik Mahmud terkait persoalan kepemilikan dan aset di Kopelma Darussalam.
Ia mengatakan seharusnya sebuah institusi yang mendidik putra-putri di provinsi ujung paling barat Indonesia itu dapat menerapkan pola secara musyawarah dan mengedepankan asas logika, hukum sehingga menjadi contoh bagi masyarakat umum.
“Kita sangat menyayangkan dengan pola yang diterapkan saat ini dan kami menilai ada krisis moral,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut turut dihadiri pejabat di lingkungan UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh. [antara]