WASATHA.COM Banda Aceh - Pascasarjana UIN Ar-Raniry kembali menyelenggarakan sidang terbuka dalam rangka promosi doktor mahasiswa Program Studi S-3 Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun 2020.
Erlawana ditetapkan dan lulus sebagai Doktor ke-69 Program Studi S-3 PAI dan lulusan Doktor ke 126 Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
“Sidang promosi doktor atas nama Erlawana berjalan dengan baik dan lancar dengan tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai instruksi pemerintah pada masa covid-19”, sebut Yusra Jamali Ketua Prodi PAI, Kamis, (02/07) di aula Pascasarjana, kampus setempat.
Erlawana tercatat sebagai mahasiswa program doktor yang mengajukan disertasi berjudul “Character Building pada Pendidikan Dayah Terpadu di Kota Banda Aceh,”.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembinaan Character Building berupa nilai kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama pada dayah terpadu di Kota Banda Aceh, dapat dilaksanakan melalui pendidikan agama, keteladanan, dan pembiasaan berperilaku baik dalam kehidupan sehar-hari. Disamping itu, pelaksanaan Character Building dilakukan melalui penguatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan mengintegrasikan antara materi pembelajaran agama dengan kegiatan ekstrakurikuler.
“Penguatan karakter lebih dominan diterima santri melalui kegiatan keagamaan, seperti tahfidz, belajar kitab kuning, berzikir, shalat berjamaah, membaca quran. Setiap santri diberi reward bagi berprestasi, dan punishment kepada yang melanggar”, tegas promovenda yang pernah menjadi juara harapan I sebagai kepala sekolah berprestasi tingkat Provinsi Aceh 2018 ini.
Promovenda menambahkan, pembinaan karaketer bagi santri, didukung oleh adanya visi dan misi dayah yang tegas dan jelas, dayah terpadu menerapkan program asrama, adanya tata tertib dan peraturan yang jelas, tanggung jawab yang tinggi dari pimpinan dan pengelola dayah, tersedianya tenaga pendidik/ustadz yang profesional di bidangnya masing-masing.
“Tidak hanya itu, pendidikan di dayah terpadu juga memiliki hambatan diantaranya ada guru/ustadz yang belum memahami secara utuh tentang dayah terpadu, ada guru dan ustadz yang berasal dari luar dayah, sarana dan prasarana belum mendukung KBM” terang Erlawana yang lahir dan dibesarkan di Tanjong Selamat yang berbatasan langsung kampus UIN Ar Raniry.
“Majelis sidang terdiri dari Prof. Dr. Warul Walidin. AK, MA selaku ketua, Prof. Dr. Mukhsin Nyak Umar, MA. selaku sekretaris, Prof. Dr. Jamaluddin Idris, M. Ed dan Prof. Sri Ekamulyani, MA,. Ph.D masing-masing sebagai promotor, dan Prof. Dr. M. Hasbi Amiruddin, MA, Prof. Dr. Azman Ismail, MA,Dr. Muslim Razali, Ag masing-masing sebagai penguji dan Prof. Dr. Yusrizal, M. Pd (Guru Besar Ilmu Penelitian , Universitas Syiah Kuala) bertindak sebagai penguji luar” kata Yusra Jamali.
Dr. Erlawana, M. Pd, saat ini menjabat sebagai Kepala SMA Negeri 7 Kota Banda Aceh, didampingi keluarga dan guru-guru dari beberapa SMA. Promovenda memperlihatkan rasa gembira dan terharu atas keberhasilannya dalam meraih Doktor, meskipun diterpa banyaknya hambatan dan proses yang tidak mudah.[ ]