Wasatha.Com, Banda Aceh- Pelaksana Tugas Gubernur Aceh,
Nova Iriansyah, bersama Pangdam Iskandar Muda, Hassanudin dan Kapolda Aceh,
Wahyu Widada, meninjau lokasi pembukaan lahan penanaman jagung seluas seribu
hektar, di Gampong Tumpok Lampoh, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar,
Sabtu, (13/6/2020).
Rencananya,
lahan tersebut akan dimanfaatkan untuk penanaman jagung oleh anggota Organisasi
Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Aceh, kelompok tani dan organisasi kemasyarakatan
lainnya.
Dalam kunjungan
tersebut, Plt Gubernur berkoordinasi dengan pengurus HIPAKAD untuk mengetahui
letak dan luas lahan serta kondisi lahan yang akan dimanfaatkan tersebut.
Plt
Gubernur menegaskan, pihaknya mendukung penuh lahan tersebut dijadikan areal
perkebunan jagung oleh kelompok masyarakat. Pemerintah Aceh, kata dia, siap
membantu pembersihan lahan, menyumbangkan benih dan pupuk serta membangun pagar
untuk areal perkebunan tersebut.
"Semoga
dengan pembukaan lahan pertanian jagung ini dapat mendukung mewujudkan status
Aceh sebagai salah satu lumbung pangan nasional, " kata Nova.
Ketua
HIPAKAD Aceh, Muhammad Iqbal mengatakan, lahan tersebut merupakan wilayah Hutan
Taman Industri (HTI) milik PT Aceh Nusa Indrapuri (ANI). Ia mengatakan,
perusahaan tersebut memberikan pinjaman lahan kepada HIPAKAD seluas 4.800
hektar dari total luas lahan 93.000 hektar milik perusahaan tersebut di Aceh
Besar.
"Untuk
tahap pertama, kita buka seribu hektar dulu sebagai pilot project, " kata
Iqbal.
Iqbal
mengatakan, peminjaman lahan oleh perusahaan tersebut sesuai dengan regulasi.
Di mana, setiap perusahaan perkebunan wajib menyediakan lahan untuk masyarakat
seluas 20 persen dari total luas areal kebun yang diusahakan perusahaan
perkebunan.
"Di
lahan ini kita akan membina mantan kombatan dan kelompok tani Cot Bago.
Organisasi kemasyarakatan lainnya juga dapat ikut bercocok tanam di sini,
"ujar Iqbal.
"Organisasi
kepemudaan juga sudah kita ajak, jika selama ini anak-anak muda suka nongkrong
di warung kopi kita ajak untuk menanam. Hasil panennya kita nikmati sendiri,
" lanjut Iqbal.
Dalam
kesempatan itu, Iqbal menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi Pemerintah
Aceh yang peduli dan membantu kelompok masyarakat yang akan bercocok tanam di
lahan tersebut.
"Apalagi
dalam kondisi tanggap darurat Covid-19 seperti ini, banyak masyarakat yang
hilang mata pencaharian. Kita berharap dengan dukungan dari pemerintah
masyarakat dapat bangkit kembali, " kata Iqbal.
Sementara
itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A Hanan, mengatakan,
pemanfaatan lahan tersebut rencananya akan dimulai pada bulan September 2020
mendatang. Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan beberapa hal, mulai dari
pembersihan lahan, membangun pagar dan menyediakan bibit.
"Rencana
penanamannya akan dimulai pada bulan September karena bulan Oktober sudah
memasuki musim hujan, " ujar Hanan. []