![]() |
Nova Iriansyah meresmikan penggunaan
poliklinik Pinere atau Penyakit Infeksi New-emerging dan Re-Emerging, Rabu 8/4.
|
WASATHA.COM, Banda Aceh - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meresmikan
penggunaan poliklinik Pinere atau Penyakit Infeksi New-emerging dan Re-Emerging
pada Rabu (08/04) Banda Aceh.
Poli khusus bagi pasien yang menderita
penyakit menular tersebut berada di komplek lama Rumah Sakit Umum Daerah
Zainoel Abidin Banda Aceh.
Nova Iriansyah dalam keterangannya
mengatakan, selama pandemik covid-19, pemeriksaan bagi mereka yang berstatus
Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bakal dilakukan
di poliklinik pinere.
"Poliklinik pelayanan khusus dari
penyakit non infeksi. Agar secara psikologis masyarakat kita tahu penyakit apa
yang dialami," kata Nova.
Nova menyebutkan, secara umum penanganan
medis di Aceh, khususnya bagi ODP, PDP dan pasien positif Covid-19 sangat baik.
Namun demikian, kata Nova, pihaknya terus berupaya memperbaiki layanan.
Targetnya pemerintah Aceh bisa mengatasi jika-jika terjadi ledakan kasus
Covid-19.
"Mudah-mudahan kita bisa mengatasinya.
Yang kita lakukan adalah upaya preventif (pencegahan), itu lebih bagus dari
upaya kuratif (pengobatan)," ujar Nova.
Aceh diketahui memang sudah memiliki dua
laboratorium punyanya Kementerian Kesehatan dan Universitas Syiah Kuala. Namun
demikian, cairan reagen sebagai salah satu instrumen tes harus di pesan pada Jerman,
sedang distributornya berada di Jakarta. Nova memastikan, begitu reagen pesanan
tersebut tiba, pemerintah akan segera memfungsikan dua laboratorium tersebut.
Selain itu kata Nova, pihaknya juga sudah
memesan ventilator yang diproduksi kampus ITS. Ventilator itu dilaporkan sesuai
dengan standar dan aturan WHO.
Saat ini, upaya awal yang dilakukan
pemerintah Aceh memeriksakan sebagian masyarakat dengan rapid test. Tujuannya
adalah dilakukan pemetaan, dengan demikian pemeriksaan lanjutan berupa swab
test di laboratorium Kemenkes di Jakarta bagi yang terdeteksi positif bisa
dilakukan.
Rapid test yang dilakukan secara random
tersebut bukan sebatas menyasar kalangan ODP dan PDP. Seluruh masyarakat yang
berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala) juga akan dites. Hal tersebut dianggap
penting karena OTG menjadi orang yang membawa penyakit secara tak diketahui.
"ODP ini dalam wilayah preventif.
Kalau mereka tidak kita identifikasi, akan ada ledakan PDP," kata Nova.
Namun demikian, penanganan terbaik bagi ODP
adalah karantina secara mandiri. Karena, dipastikan status ODP akan terus
bertambah sepanjang masyarakat Aceh pulang dari daerah terdampak.
Terkait kebiasaan dan budaya mudik
masyarakat Aceh jelang Ramadhan, pemerintah Aceh akan menggelar rapat koordinasi
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Aceh.
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat Aceh, Dahlan Jamaluddin, mengapresiasi langkah pemerintah Aceh yang
telah menyediakan poliklinik khusus untuk pemeriksaan dan pengobatan segala
jenis penyakit menular.
"Hari ini ada kepastian bahwa tidak
tidak ada pencampuran (pemeriksaan bagi pasien lain, sekarang kan ada indikasi
awal, sekarang semua orang yang batuk, pilek, sesak nafas, ada keragu-raguan,
jangan-jangan covid. Jadi bisa langsung digeser kemari." katanya.
Direktur RSUDZA, Azharuddin, menyebutkan
para prinsipnya Poliklinik Pinire merupakan tempat layanan terpisah bagi pasien
dengan keluhan penyakit non-infeksi. Poli tersebut, kata Azharuddin memberikan
pelayanan one stop full servis: segala layanan di bawah satu atap.
Mulai dari lokasi pendaftaran,
laboratorium, depo farmasi, kasir, semuanya ada di satu gedung. Ruang pemakaian
APD, Ruang Pelepasan APD juga tersedia di poli pinere. Jika terindikasi harus
diberikan perawatan, pasien akan dirawat di ruang isolasi pinere. Sedang jika
pasien dalam kondisi gawat akan dirujuk untuk dirawat di ruangan RICU.
Selain itu Nova Iriansyah juga mengimbau
seluruh masyarakat Aceh untuk sekurang-kurangnya memakai masker saat
keluar rumah.
"Saya dapat rekomendasi masker kain
itu boleh dan mencegah Covid-19. Biar masker medis hanya dipakai oleh tenaga
medis saja," sebutnya.
Pemerintah Aceh ujar Nova, sudah memesan 1
juta masker yang dibikin oleh UMKM. Nantinya masker itu akan dibagikan bagi 525
ribu Kepala Keluarga yang telah dideteksi berasal dari keluarga miskin dan baru
miskin.
Nova mengatakan, pihaknya juga sedang
mengatur skema pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi keluarga miskin dan
baru miskin.
"Ini sedang desain BLT, jumlahnya
sedang kita akselerasi," kata Nova.
Ia meminta Sekda Aceh untuk menyisir
Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) 2020 untuk disesuaikan dengan Instruksi
Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi
Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Sebelumnya pemerintah Aceh juga sudah
meresmikan mess BPSDM sebagai tempat penginapan tenaga medis yang menangani
pasien ODP dan PDP Covid-19. []