Mulia indah berseri, kulit putih bersih merahnya pipimu, penggalan lagu yang sangat populer akhir-akhir ini. Siapa yang tidak tahu dengan lagu ini? Namun, siapa sangka lagu ini banyak mengundang kontrofersi.
Foto: Liputan6.com
DITENGAH maraknya Novel Corona Virus dan Dalgona Coffee, ada juga yang
tidak kalah viral yaitu lagu Aisyah Istri Rasulullah. Lagu yang berasal dari
Negeri Jiran ini menceritakan tentang salah satu istri tercinta Rasulullah.
Sebenarnya lagu
ini bukan lagu baru, sebelum terkenal di Indonesia, awalnya lagu ini diciptakan
oleh seorang gitaris asal Malaysia dan liriknya tidak bertemakan Religius. Lagu
ini diciptakan untuk seseorang yang rindu akan cintanya yaitu Aisyah dan sudah
banyak dicover oleh musisi Cover. Pada 2017 lagu ini diubah oleh
Mr. Bee dengan tema Religius dan juga merubah lirik serta judulnya menjadi
Aisyah Istri Rasulullah. Dan menjadi viral pertama kali di Indonesia karena dicover
oleh Nisa Sabyan.
“Mulia indah
cantik berseri, kulit putih bersih merahnya pipimu, dia Aisyah, putri Abu
Bakar, istri Rasulullah”
Begitulah
penggalan lagu tersebut. Lagu ini menimbulkan banyak kontrofersi di kalangan
para ulama Indonesia. Mengapa?
Beberapa ulama
Indonesia berpendapat bahwa lirik lagu ini terlalu menjurus kepada ciri fisik
seorang Saidah Aisyah. Menurut beberapa ulama mengapa lagu ini harus
menceritakan tentang ciri fisik Saidah Aisyah? Mengapa tidak menceritakan
tentang kecerdasan dan sifat-sifat Saidah Aisyah lainnya yang dapat ditiru oleh
kaum hawa zaman now.
Menurut Buya
Yahya “Tidak boleh mensifati istri-istri Rasul dengan sifat jasadiyah, apa lagi
menjelaskan ciri fisik secara detail, itu tidak perlu. Ubah saja liriknya
dengan menjelaskan sifat-sifat seperti cerdas, tanggap, tegas tapi sejuk
wajahnya, penuh kasih sayang. Bila marah Nabi kan bermanja kata-kata itu bisa
diubah menjadi menghiburnya. Jika memang rindu dengan sosok Aisyah, tidak perlu
menjelaskan atau mensifati wajah seorang Saidah Aisyah”.
Menurut Ust.
Abdul Somad “tidak layak mensifati Saidah Aisyah dengan ciri fisiknya. Pilihlah
kata-kata yang lebih sopan ketika ingin menceritakan tentang Ummahatul
Mukminin karena Saidah Aisyah itu sama dengan ibu kita, jadi tidak mungkin
kita mensifati ibu kita dengan bahasa yang demikian”.
Lagu ini
diciptakan untuk lebih mengenal Sosok Saidah Aisyah yang merupakan Ummahatul Mukminin. memang terdapat banyak
kesalahan dalam lagu ini tetapi, kita tidak bisa langsung menghakimi begitu
saja karena kita tidak tahu maksud dari pencipta lagu tersebut. Kesalahan bisa
terjadi pada siapa saja.
Ubah sedikit
liriknya menjadi kata-kata yang lebih sopan misalkan tidak menceritakan tentang
wajah seorang Saidah Aisyah tetapi ceritakan tentang kecerdasannya yang
merawikan Hadits, kedewasaannya dalam menyikapi suatu masalah, kasih sayangnya
dan ketegasannya. Itu akan lebih baik untuk dikenang dan dijadikan pedoman.
[Laiyina Miska Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
dan Komunikasi]