SEJAK mewabahnya
virus Corona atau COVID-19,
keberadaan masker sangat dibutuhkan oleh
semua kalangan masyarakat. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa untuk
melindungi dirinya dari pernularan virus.
Masker untuk saat
ini masih jadi perbincangan, harganya
yang mahal serta
banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menimbun masker bekas dan diolah sedemikian rupa
hingga akhirnya dapat di perjual belikan kembali.
Entah apa yang
mereka pikirkan, secara tidak langsung merekalah yang membunuh sesama manusia
secara perlahan. Keegoisan diri yang sangat kejam untuk di amati. Bahkan banyak masyarakat yang saling berburu
masker hingga akhirnya stok masker dipasaran kosong.
Imbasnya
adalah pihak medis yang seharusnya membutuhkan masker dan alat-alat medis
lainnya, mereka menjadi korban dengan sifat keserakahan masyarakat yang keras
kepala. Padahal, jika masyarakat patuh untuk berdiam diri dirumah maka tidak
akan terjadi kelangkaan masker dan proses penyebaran virus juga tidak akan
tersebar secara cepat.
Namun saat masker mengalami kelangkaan dan harganya
mahal, hal ini menjadi suatu anugrah untuk para wanita bercadar, mereka yang
bercadar tidak perlu merebut masker.
Dalam
islam memang tidak ada anjuran untuk wajib mengunakan cadar atau niqab, hanya
orang-orang yang tertentu saja yang memilih untuk menggunakan cadar dengan
tujuan agar lebih sempurna dalam menutup aurat dan menghindari dirinya dari
fitnah yang tidak diinginkan. Semuanya kembali kepada dirinya masing-masing,
bagaimana dalam menyikapi hal tersebut.
Namun uniknya
banyak negara-negara yang dulunya melarang penggunaan cadar, saat mewabahnya
virus Corona atau Covid-19
mereka malah mengizinkan para wanita yang ingin
menggunakan cadar.
Sepeti halnya
Prancis, dulunya mereka akan memberikan denda untuk para pecadar yang berani
menggenakan di depan umum, nyatanya sekarang berbanding terbalik. Banyak
perancang busana yang berlomba-lomba untuk menciptakan desain busana muslim
lengkap dengan cadar yang berbagai macam model.
Dengan begitu,
senyuman manis pun bermunculan dari wanita yang menggunakan cadar di belahan
negara mana pun. Mereka merasa bersyukur tidak ikut merebutkan masker dan juga
mendapat kebebasan untuk dirinya bercadar.
Secara kasat
mata memang sangat terlihat, jika menggunakan cadar dalam sehari-hari dapat menghindari dari debu dan
bahkan polusi yang berbahaya. Maka mereka juga tidak perlu khawatir saat
tersebarnya virus Corona tersebut. Hanya butuh menghindari dari keramaian dan
menjaga kebersihan dengan mencuci tangan.
Semua hal memang
harus dilihat dari kedua sisi,
baik dari segi negatif dan juga segi positif sehingga dapat diambil hikmah dari
keduanya. Memberikan hak kepada setiap orang adalah salah satu bentuk
solidaritas antar sesama umat manusia.
Selagi tidak
merugikan dan tetap di jalur yang benar, alangkah baiknya untuk tetap damai
serta mendukung satu sama lain. Karena
Islam mengajarkan untuk saling menghormati antar umat bukan untuk saling
bercerai berai dan bermusuhan antar sesama.
[Putri Purnama Sari | Mahasiswi Komunikasi Dan Penyiaran UIN Ar-Raniry]