Iklan

Iklan

Selama Corona, Ini Beberapa Keringan untuk Mahasiswa UIN Ar-Raniry

3/30/20, 23:41 WIB Last Updated 2020-03-31T09:01:49Z

Laporan : Indra Safriadi

WASATHA.COM, Banda Aceh - Universitas Islam Negeri Ar-Raniry mengeluarkan kebijakan keringanan bagi mahasiswa semester akhir yang sedang atau akan mengikuti ujian komprehensif, sidang proposal dan munaqasyah skripsi, tesis, disertasi. 



Hal ini berdasarkan surat edaran yang ditandatangani langsung oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Warul Walidin Ak, M.A pada senin (30/03) mengenai mekanisme pemberlakuan bekerja dari rumah (Work Frome Home)bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta kuliah secara online/daring.

Tujuan dikeluarkan surat tersebut agar para mahasiswa dan civitas akademika tidak melakukan aktifitas di kampus, termasuk ujian akhir yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa semester akhir.

Beberapa keringanan yang akan didapatkan oleh Mahasiswa yang mengikuti ujian akhir sebagaimana tertulis di dalam surat yang telah diedarkan antara lain, sidang proposal skripsi/tesis/disertasi, ujian komprehensif dan sidang munaqasyah skripsi/tesis/disertasi dilakukan secara online di bawah koordinasi prodi/laboratorium fakultas.

Mengingat situasi darurat terkait dengan Covid-19, maka untuk sementara sertifikat Toefl/Toafl dan sertifikat computer tidak dijadikan syarat sidang munaqasyah pada semester Genap Tahun Akademik 2019/2020. 

Sedangkan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan bimbingan maka dapat dilakukan secara online dengan berkoordinasi bersama pembimbing masing-masing. 

Keringanan ini diberikan agar dapat membuat mahasiswa mengikuti ujian akhir berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan dan lulus tepat waktu walaupun keadaan perkuliahan sedang dihentikan secara tatap muka akibat adanya virus Covid-19.
                                
Ahmad Ariska mahasiswa semester akhir prodi Teknik Lingkungan, Sainstek mengungkapkan keefektifan  konsultasi daring serta hambatan dalam menginterpretasikan diri dalam sidang online.

“Sidang yang dilakukan secara online ini kurang efektif, karena akan menghilangkan  hubungan emosional antara dosen penguji dengan mahasiswa itu sendiri, kemudian tantangannya juga jauh berbeda dibandingkan sidang secara langsung dan akan sedikit menghilangkan rasa deg-degan, tapi saya berharap semoga bimbingan/sidang online tetap berjalan dengan lancar tanpa ada kendala baik secara teknis maupun psikis” kata Ahmad.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Selama Corona, Ini Beberapa Keringan untuk Mahasiswa UIN Ar-Raniry

Terkini

Topik Populer

Iklan