Wasatha.com, Banda Aceh – Guna mencegah merebaknya penyebaran virus corona, UIN Ar-Raniry akhirnya mengambil kebijakan perkuliahan secara tatap muka diliburkan mulai Senin 16 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020.
Langkah tersebut diambil sesuai
dengan adanya surat edaran Rektor tentang pelaksanaan kegiatan perkuliahan di
rumah yang dilakukan secara daring (baca: online).
Terkait keluarnya kebijakan
tersebut, sejumlah mahasiswa memilih untuk mudik ke kampung halaman dengan
berbagai alasan. Di antaranya ada yang beralasan karena orang tua khawatir akan
Virus Corona dan ada pula yang memanfaatkannya untuk membantu orang tua di
rumah.
Rauzatun Nisa salah seorang
mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan mengatakan, “Sama-sama ada plus dan minusnya. Plusnya di rumah kita bisa quality
time bersama orang tua, bisa menghemat uang jajan, dan juga lebih aman karena
kalau di rumah jarang keluar. Sementara apabila menetap di Banda Aceh bisa
keluyuran kemana-mana, terus uang jajan pasti habis seperti biasanya," ujarnya.
Banyak juga mahasiswa yang mengaku
ragu untuk pulang kampung dengan berbagai alasan.
Putri Kusuma Dinullah misalnya, yang
merupakan mahasiswi Jurusan Teknik Lingkungan mengatakan bahwa dia memilih
untuk tidak pulang kampung karena khawatir malah membuat penyebaran virus
corona akan semakin meluas dan masif.
"kalau pulang bisa saja yang
tadinya kita tidak terkena virus corona malah terkena karena kita banyak
bertemu orang yang tidak kita kenal dalam perjalanan. Sementara itu, fasilitas
rumah sakit di Banda Aceh juga cenderung lebih lengkap ketimbang rumah sakit di
daerah," ujarnya.
Sehubungan
dengan Surat Edaran tersebut juga banyak bermunculan slogan-slogan yang
berisikan himbauan agar tidak bepergian keluar rumah dan menghindari pusat
keramaian agar dapat mencegah masifnya penyebaran virus tersebut.[Elly Fitriani]