SALAM Intelektual, di tengah maraknya virus Corona atau Covid-19 ini membuat kita harus berdiam diri di rumah, atau lebih kerennya disebut Lockdown, dimana situasi ini harus dilakukan agar mengurangi penyebaran virus tersebut.
Pemerintah mengambil langkah dengan cara menutup semua tempat keramaian agar mengurangi penyebaran virus Corona, sehingga kegiatan belajar mengajar pun harus lumpuh secara tatap muka dan di gantikan dengan sistem tidak tatap muka , yang sekarang lebih dikenal dengan kuliah Online.
Ilmu pengetahuan memang harus sejalan dengan tekhnologi , sehingga hal-hal yang urgent seperti ini dapat dengan mudah dan cepat diselesaikan.
Kuliah Online memang baru-baru ini saja familiar ditelinga kita, yaitu dimana sistem belajar yang biasanya aktif didalam ruangan digantikan menjadi aktif didalam media sosial, sehingga dalam kegiatan apapun kita dapat mengakses dan belajar online dimana pun.
Namun pada poin ini kita coba melihat bagaimana efektivitas proses kuliah online tersebut, dalam perjalanan nya memang sejak awal terlihat mudah karena para mahasiswa tidak perlu keluar rumah dan hanya memantau sosial media mereka, namun makin hari banyak diantara teman-teman mahasiswa yang mengeluhkan sistem kuliah online teresebut, diataranya seperti pendalaman materi yang terbatas, kemudian beberapa dosen yang memberi tugas dengan deadline dan jadwal waktu yang sempit . Sehingga yang terjadi pada saat ini sebagian dari teman-teman mahasiswa merasa lelah dan tidak mampu dalam melaksanakan kuliah online ini.
Melihat kejadian tersebut , kiranya perlu sosialisasi sejak awal mengenai tahapan-tahapan sistem perkuliahan secara online tersebut, sehingga mahasiswa paham dan sesuai dengan standarisasi nya, dan para dosen juga dibekali dengan penguatan sistem mengajar secara online , sehingga ditengah perjalanan kuliah online ini menjadi solusi yang cerdas disela waktu berdiam dirumah untuk pencegahan virus Covid-19 .
Semoga Virus corona ini cepat berlalu sehingga kita dapat kembali merasakan perkuliahan tatap muka di kampus kita yang tercinta. [Haikal
Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry]