WASATHA.COM, Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh
akan memberlakukan lockdown lokal guna untuk mengantisipasi penyebaran virus
corona atau covid 19 yang semakin mewabah.
Hal ini disampaikan Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar
usai melakukan pertemuan mendesak dan darurat antara dirinya dengan Walikota
Banda Aceh, Aminullah Usman pada Jum’at (27/3) malam.
Menurut Farid langkah ini dilakukan mengingat sudah ada dua
warga Kota Banda Aceh yang dinyatakan positif Covid-19 serta puluhan orang
berstatus ODP sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah Aceh beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan itu, ada beberapa poin penting yang disepakati
demi kepentingan 265 ribu Warga Kota Banda Aceh, diantaranya Kota Banda Aceh
akan memberlakukan ‘Partial Lockdown’ atau Lockdown Lokal, terutama kawasan
yang tempat tinggal pasien dan terpapar Covid-19, serta kawasan yang sudah
terdata Orang Dalam Pemantauan (ODP),
“Karena Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh, maka
Walikota Banda Aceh akan segera menyurati Pemerintah Aceh agar Kota Banda Aceh
dapat diberlakukan ‘Lockdown’ serta mengusulkan Lockdown untuk Wilayah Provinsi
Aceh,” kata Farid Nyak Umar.
Lanjutnya, Pemko Banda Aceh akan meminta kepada Pemerintah
Aceh untuk mendesak pihak terkait agar Bandara Sultan Iskandar Muda untuk
ditutup, ini penting dilakukan karena setiap hari ada puluhan atau ratusan
penumpang yang datang dari Jakarta sebagai kawasan suspect Covid-19.
“Artinya setiap hari ada puluhan atau mungkin ratusan ODP
(Orang Dalam Pemantauan) akan masuk ke Kota Banda Aceh atau menyebar ke seluruh
Aceh,” ujarnya.
Pemko akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak
pihak Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan agar
Terminal Type A Batoh dapat dibatasi atau ditutup, terutama untuk bus yang
datang dari dan menuju ke Medan, Provinsi Sumut.
“Bus angkutan barang akan diperiksa secara selektif dengan
melibatkan pihak terkait dan pihak keamanan, Pintu masuk dari Pelabuhan Ulee
Lheu akan di perketat pengawasannya, terutama untuk orang asing,” terangnya.
Begitu juga petugas akan melakukan pengawasan terhadap orang
yang masuk melalui Terminal L300 di Lueng Bata akan diperketat.
Terkait banyaknya pintu masuk ke Banda Aceh melalui Aceh
Besar, maka Pemko Banda Aceh akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Besar
dengan melibatkan pihak TNI dan Polri,
Tim Siaga Bersama Penanggulangan Covid-19 Kota Banda Aceh
diminta untuk segera melakukan gerak cepat termasuk melakukan mapping
(pemetaan) dampak dari pemberlakuan Lockdown Lokal dan Lockdown Total nantinya,
seperti dampak ekonomi, sosial, keamanan.
“Bagi sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemko Banda
Aceh yaitu PAUD, TK, SD dan SMP sederajat diperpanjang masa libur dan belajar
di rumah hingga tgl 1 Juni 2020,” tambah Farid.
Walikota akan meminta para camat untuk segera
menginstruksikan para Keuchik se Kota Banda Aceh untuk mempercepat pembentukan
Tim Siaga Covid-19 di setiap gampong, dengan memberlakukan ‘Pageu Gampong’,
akan segera disusun SOP bagi warga yang baru datang dari luar kota serta bagi
para tamu yang datang ke gampong.
Pemko melalui dinas terkait akan melakukan operasi pasar
untuk memastikan ketersediaan kebutuhan warga, terutama sembako. Langkah ini
penting dilakukan karena harga bahan-bahan sembako sudah mulai melonjak naik.
Farid juga mengatakan, perlu segera disiapkan kebutuhan RSU
Meuraxa sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien suspek Covid-19 seperti
kesiapan tenaga medis dan paramedis, kesiapan sarana dan prasarana, kesiapan
alat pelindung diri (APD) yang standar bagi para tenaga kesehatan.
“Dipandang perlu agar pemko untuk dapat menyiapkan sebuah
tempat khusus (seperti mess atau penginapan) yang representatif bagi para tenaga
medis dan paramedis yang menjalankan misi mulia penanganan pasien Covid-19 di
RSU Meuraxa sebagai RS milik Pemko Banda Aceh. Termasuk disediakan transportasi
khusus antar jemput serta disiapkan segala kebutuhan yang diperlukan konsumsi,”
terangnya lagi.
Tempat keramaian yang sudah diinstruksikan ditutup seperti
Warkop, cafe namun masih belum maksimal penerapannya akan dilakukan upaya
secara persuasif oleh pihak terkait termasuk keamanan.
Proses sosialisasi dan edukasi terkait wabah virus corona
akan digencarkan baik melalui jalur pemerintah dari kota ke kecamatan hingga
gampong, serta memberdayakan mobil keliling milik pemko.
“Ini penting dilakukan untuk membentuk kesadaran warga kota
akan dampak dan bahaya dari Covid-19,” tutup Farid Nyak Umar.[adv]