Iklan

Iklan

Legalkan Ganja Strategi Pengentasan Kemiskinan Aceh

2/01/20, 00:51 WIB Last Updated 2020-04-23T16:33:14Z




Laporan: Rizkiana Fitri

WASATHA.COM, Banda Aceh- Tanaman Ganja dinilai dapat membantu menuntaskan masalah kemiskinan di Aceh. Tanaman ini dapat diproduksi salah satunya bagi dunia kesehatan.

Demikian antara lain yang mengemuka dalam diskusi berkait ganja yang berlangsung di Kamp Biawak, Jumat (31/1/2020).

Prof. Dr, Musri Musman, M.Sc, peneliti tanaman ganja mengatakan, ganja bisa dimanfaatkan sebagai kesehatan, makanan, pakaian, serta bahan bangunan maupun kertas karena serat akar dan juga bunga yang terdapat di Tanaman Ganja.

Ia menegaskan ganja juga bisa menuntaskan kemiskian di Aceh yang pertama dari kebutuhan pasar yang saat ini sangat besar kemudian, peluang itu dapat di proleh karena, minyak Sibidi yang dihasilkan dari ganja tidak dapat dihasilkan untuk wilayah lain salah satunya yaitu kandungan  subsidinya.

"Kita memiliki komparatif yang tidak bisa dipenuhi oleh Negara lain oleh karena itu, seluruh masyarakat atau penduduk memiliki kesempatan untuk bisa meberikan sekian hektar untuk menanam tanaman ganja tersebut juga dapat  mengatur wilayah Aceh dan penduduknya tidak perlu di subsidi oleh negara lain," katanya.

Keinginan untuk kesejahteraan, kata Musri Musmam harus berangkat dari kebersamaan yang kita lihat selama ini.

"Dengan adanya monopoli yang menyebabkan sebagian masyarakat  terpinggirkan, ada masyarakat yang di untungkan, penduduk  memiliki beberapa hektar lahan untuk menanam,"

Kajian yang diselenggarakan oleh The Aceh Institute dan Kamp Biawak, Jumat (31/1) sore, mengangkat tema tentang 'potensi industri ganja Aceh sebagai strategi pengentasan kemiskinan'. Diskusi yang selama ini hanya dihadiri sekitar 20 peserta saja, tiba-tiba dipenuhi pengunjung dari berbagai kalangan.

Panitia mengatakan, tema tersebut diusung karena baru-baru ini Aceh dihebohkan dengan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan Aceh masih sebagai provinsi termiskin di Sumatera. Sejumlah pihak mengkritik Pemerintah Aceh karena dinilai gagal mengentaskan kemiskinan di tengah uang yang melimpah. Untuk tahun 2020 saja, Pemerintah Aceh mengelola APBA Rp 17,2 triliun. 

Diskusi di Kamp Biawak, kawasan Limpok, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar ini, menghadirkan tiga pembicara yaitu, Prof Dr Musri Musman MSc (peneliti ganja), Dhira Narayana (Ketua Lingkar Ganja Nusantara-lembaga yang fokus mengadvokasi legalisasi ganja untuk kesehatan di Indonesia), dan Jamaica (pemerhati ganja).[]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Legalkan Ganja Strategi Pengentasan Kemiskinan Aceh

Terkini

Topik Populer

Iklan