Iklan

Iklan

IPAU Bangkitkan Semangat Menulis Pemuda Aceh

Rizki Ananda
1/04/20, 21:02 WIB Last Updated 2020-01-04T15:50:04Z

Pemberian materi oleh Hayatullah Pasee kepada peserta pelatihan. Foto: Rizki Ananda/Wasatha.com

WASATHA.COM, BANDA ACEH- Ikatan Pemuda Aceh Utara (IPAU) kembali menyelenggarakan Pelatihan Menulis Kreatif di asrama IPAU, kampung laksana, Banda Aceh, Sabtu (04/01/2019).

Kegiatan diisi oleh dua pemateri handal dalam bidang Jurnalistik yaitu Hayatullah Pasee, pemenang juara I Menulis Aceh Hebat kategori jurnalisme warga dan Zulkarnaini Masry, Pemenang Juara II Menulis Aceh Hebat kategori Jurnalis.

Berdasarkan pantauan, Peserta yang berhadir diantaranya adalah para jurnalis.

Martin An-Nasai, ketua pelaksana menjelaskan bahwa awalnya Pelatihan Menulis Kreatif ini merupakan program dari paguyuban. Namun, tidak menutup kesempatan dari luar paguyuban dapat bergabung.

“Awalnya kegiatan ini diprioritas kepada pelajar dan mahasiswa Aceh Utara, namun tidak menutup kemungkinan dari luar bisa ikut, karena pelatihan ini memang sangat dibutuhkan masyarakat Aceh”, ujarnya.

Dalam Penjelasannya, Hayatullah Pasee menyampaikan beberapa motivasi dalam menulis, langkah bagaimana mengemas sebuah tulisan yang dapat membangkitkan semangat para pembaca. Selain itu ia memaparkan beberapa contoh berita yang telah dimuat pada Harian Serambi sebagai motivasi.

Menurutnya, menjadi seorang penulis harus mengerahkan waktu dalam menulis bukan menulis ketika ada waktu.

“Jangan menulis ketika waktu luang, tapi luangkan waktu untuk menulis”, ujarnya.

Hayatullah menambahkan, bahwa menulis dapat menghadirkan banyak benefit (manfaat) bagi diri sendiri.

“Tulisan yang kita naikkan dapat menghadirkan benefit (manfaat) bagi kita, mulai dari mendapatkan uang, memiliki kesempatan jalan-jalan gratis, menjadi populer, menghilang stres dan sebagainya”, tambahnya kembali.

Selain mendapatkan benefit (manfaat) bagi diri sendiri, tulisan yang dibuat juga dapat membantu khalayak atau masyarakat.

Zulkarnaini Masry, pemateri kedua menjelaskan bahwa setiap tempat merupakan ladang inspirasi dalam menulis.

“Ketika kita mengunjungi sebuah tempat pastinya tersimpan makna dan arti, maka buka mata, buka hati kita untuk dapat menuliskannya”, ujarnya.

Jurnalis Kompas itu juga menjelaskan bahwa seajtinya berita ditunjukan kepada pemerintah bukan dimaksudkan sebagai ujaran kebencian, namun sebagai perubahan ke arah lebih baik.

“Setiap berita dan tulisan ditunjukan kepada pengambil kebijakan bukan bertujuan menyebarkan kebencian namun perubahan lebih baik” jelasnya.

Diharapkan dengan adanya pelatihan menulis ini dapat melahirkan generasi melek literasi dan menghasilkan karya yang dapat membawa nama daerah lebih baik.

“Harapanya kepada seluruh pemuda dan masyarakat Aceh untuk dapat menyampaikan aspirasi mereka melalui tulisan, saya ingin pemuda Aceh kedepan menjadi penulis, penulis kreatif”, jelas Hayatullah ketika diwawancarai. []


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • IPAU Bangkitkan Semangat Menulis Pemuda Aceh

Terkini

Topik Populer

Iklan