Laporan: Tengku Dhehar
WASATHA.COM,BANDA ACEH – Unit Kegiatan Khusus Sanggar Seni Seulaweuet Universitas Islam Negeri Ar-Raniry menggelar kegiatan Droe Keu Droe (DKD) ke 22 pada Minggu (29/12/2019) di Aula Labshool Unsyiah.
Kegiatan dibuka langsung Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. Saifullah dalam kata sambutannya mengatakan “bahwa kita mempunyai produk sendiri seperti tarian ranum lampuan, timphan dan lainnya. Namun barang-barang ini hanya terkesan tersebar secara bebas begitu saja tanpa identitas. Harapannya adalah ini menjadi tugas kita menjadikan produk Aceh tersebut memiliki identitas dan ketika dilihat itu adalh benar milik Aceh”.
Agenda tahunan Pengurus Sanggar Seni Seulaweuet ini sebagai bentuk ajang pertunjukan hasil yang telah mereka capai setelah 3 bulan memjadi anggota, dalam mengikuti proses latihan dan pemantapan materi baik di bidang seni tari, musik, vokal, dan akting.
Ketua Panitia, Nur Faizi dalam laporannya mengatakan meskipun persiapan dilakukan hanya dalam waktu yang singkat, namun berkat kerjasama panitia semua dapat terlaksana dengan lancar.
Kegiatan Droe Keu Droe (DKD) diikuti oleh 61 anggota baru. Memberi manfaat besar untuk membentuk dan menciptakan mental anggota Sanggar Seni Seulaweuet agar siap tampil dalam pertunjukan atau event yang lebih profesional.
Kegiatan DKD ini mengusung tema “Aduen ngoen Cutkak Ureung Peureno Pulang Keu Adoe Ilmee Nyang Kana Peukong Budaya Dalam Droe Keu Droe Marwah Lam Nanggroe Saban Tajaga”
Ketua Umum definitif Sanggar Seni Seulawuet, Irfan Maulana mengatakan bahwa ajang droe keu droe ini menjadi panggung awal adoe-adoe untuk melanjutkan estafet budaya Sanggar Seni Seulaweuet . Ia berharap, anggota baru Sanggar Seni Seulaweuet yang telah mengikuti DKD ini tetap bertahan sampai tahun-tahun berikutnya.
