WASATHA.COM, Banda Aceh – Lembaga pendidikan dan pusat
kegiatan belajar (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh menyambangi
Syaikh Abdurrahman Muknis Al-Laitsi, Ulama Qiraat asal Mesir pada sore Kamis
(19/12/2019).
Rombongan
RUMAN Aceh yang dibawa langsung oleh pendirinya, Ahmad Arif, menjumpai Syaikh
Muknis, terdiri dari tiga orang relawan TBM (Taman Bacaan Masyarakat) dan
seorang Tutor pendidikan kesetaraan.
Saat
menerima rombongan RUMAN Aceh di gedung Puslatbang KHAN LAN RI, Syaikh Muknis
didampingi Khalid Muddatsir, Lc., dan Fazlul Ridha, Lc, Ketua Panitia Daurah
Tajwid Internasional III yang digelar Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh
sejak Sabtu (14/12) lalu.
Arif
menuturkan, selain menyambungkan tali persaudaraan sesama muslim
(silaturrahim), pihaknya sengaja menyambangi Syaikh Muknis untuk meminta
nasihat, doa dan barakah.
“Kita
sengaja mendatangi Syaikh Muknis untuk meminta nasihat dan doa serta
mengharapkan barakah dari seorang ulama yang sanad ilmu qiaraatnya tersambung
hingga kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui jalura sahabat yang mulia”, ujar
Arif.
RUMAN
Aceh, imbuh Arif selanjutnya, menjalan khidmah bagi masyarakat sejak April 2013
lalu dengan 3 prinsip utama. Yaitu, nirlaba atau nonprofit, independen dan hana
fee. Prinsip yang ketiga, hana fee itu sangat berat.
“Yang
kita bina di Sekolah, baik formal mau pun non formal adalah anak manusia yang
harus diperhatikan betul sumber dari asupan jiwa dan makanan raganya. Karena
itu kita gariskan prinsip hana fee dan sekuat tenaga menjalankannya”, tutur
Arif.
Syaikh
Muknis memberikan apresiasi positifnya kepada RUMAN Aceh sembari meminta agar
terus menjalankan khidmah dengan prinsip tersebut. Menurutnya, sudah sangat
jarang ada orang atau lembaga seperti itu.
"Teruslah
berbuat baik, sebab itulah bekal kita kesana kelak. Jangan lupa untuk selalu
memperbaharui niat. Ikhlas adalah kuncinya. Letaknya di dalam jiwa. Jika kita
bekerja sesuai dengan tuntunan Ilahi, Dia yang maha segala pasti akan membantu
dengan cara yang seringkali tidak pernah kita duga. Saya doakan RUMAN Aceh
istiqamah selalu ", ujar beliau sembari tersenyum.
Di
sela-sela perbicangan, Syaikh Muknis menghadiahkan buku “Nurul Bayan” kepada
pendiri RUMAN Aceh. Belia mengatakan, buku itu dipakai di Mesir dalam
mengenalkan dan mengajarkan Al Quran kepada anak-anak sejak usia dini. Seperti
buku “Iqra” di Indonesia.
Sebagai
informasi, Syaikh Muknis telah berdomisili di Malaysia sejak tahun 2005 lalu.
Beliau menikahi muslimah Melayu dan telah dianugerahi 6 orang anak, bahkan
menguasai beberapa dialek bahasa Melayu Malaysia. Saat ini sedang menulis
disertasi studi doktoralnya untuk salah satu universitas ternama Malaysia.[]