Iklan

Iklan

Perekam Video Tsunami 2004, Sebut Pentingnya Kearifan Lokal Dalam Siaga Bencana

Mabrur Muhammad
12/27/19, 11:11 WIB Last Updated 2019-12-27T04:14:50Z


Laporan: M Rizky Ramadhan, Melli Saputri

WASATHA.COM, BANDA ACEH – Cut Putri, perekam peristiwa tsunami dan merupakan salah seorang saksi kedahsyatan gempa dan gelombang tsunami yang melanda Aceh 15 tahun silam mengatakan pentingnya edukasi mengenai kearifan lokal dalam membangun siaga bencana.

Hal tersebut dikatakannya saat menghadiri kegiatan “Malam Renungan” 15 tahun tsunami Aceh, Kamis (26/12/2019) malam di Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh.

“Kearifan lokal di Aceh khusunya dalam siaga bencana perlu dibangun,” katanya.

Menurutnya, kesiapan Aceh terhadap bencana masih harus ditingkatkan lagi dan dalam hal ini yang perlu diingat ialah memasukkan nilai-nilai kearifan lokal dalam segala hal bagi masyarakat Aceh.

“Karena nenek moyang kita sudah mempersiapkan ajaran-ajaran dan ilmu yang luar biasa, termasuk budaya tentang cerita dalam menghindari bencana contohnya budaya smong di Simeulu," ujar Cut Putri.

Lanjutnya, para indatu (nenek moyang) sudah mempersiapkam ajaran ilmu yang cukup luar biasa sampai beratus bahkan beribu tahun lalu, akan tetapi banyak yang sudah dilupakan sekarang.

“Kita lebih sibuk dengan dunia moderen hingga melupakan nilai dulu dan hidup rumah beton dan lupa akan rumah kayu, padahal semua itu sudah diajarkan oleh nenek moyang kita dahulu,” sebutnya.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa Aceh adalah negeri Islam dan apapun yang menyangkut dengan Aceh semua bersangkutan dengan Islam maka harus pelajari nilai-nilai Aceh dan apapun hikmahnya menyangkut tentang Aceh dengan Islam.

“Generasi saat ini harus mempelajari siapa itu bangsa Aceh sebenarnya dan bangga lah menjadi orang Aceh," tegasnya.

Cut Putri juga mengatakan bahwa semua orang bertanggungjawab untuk memberikan solusi-solusi dalam membangun siaga bencana dengan mengedepankan kearifan lokal yang diharapkan mampu menjadikan Aceh siap menghadapi bencana kedepannya.

Malam renungan yang digelar Museum Tsunami Aceh tersebut merupakan bentuk untuk mengenang dan mendoakan para korban tsunami 15 tahun silam. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan warga Banda Aceh.[]

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Perekam Video Tsunami 2004, Sebut Pentingnya Kearifan Lokal Dalam Siaga Bencana

Terkini

Topik Populer

Iklan