Laporan: M Rizky Ramadhan, Melli Saputri
WASATHA.COM, BANDA ACEH – Cut Putri, perekam peristiwa
tsunami dan merupakan salah seorang saksi kedahsyatan gempa dan gelombang
tsunami yang melanda Aceh 15 tahun silam mengatakan pentingnya edukasi mengenai
kearifan lokal dalam membangun siaga bencana.
Hal tersebut dikatakannya saat menghadiri kegiatan “Malam
Renungan” 15 tahun tsunami Aceh, Kamis (26/12/2019) malam di Museum Tsunami
Aceh, Banda Aceh.
“Kearifan lokal di Aceh khusunya dalam siaga bencana perlu
dibangun,” katanya.
Menurutnya, kesiapan Aceh terhadap bencana masih harus ditingkatkan
lagi dan dalam hal ini yang perlu diingat ialah memasukkan nilai-nilai kearifan
lokal dalam segala hal bagi masyarakat Aceh.
“Karena nenek moyang kita sudah mempersiapkan ajaran-ajaran
dan ilmu yang luar biasa, termasuk budaya tentang cerita dalam menghindari
bencana contohnya budaya smong di Simeulu," ujar Cut Putri.
Lanjutnya, para indatu (nenek moyang) sudah mempersiapkam
ajaran ilmu yang cukup luar biasa sampai beratus bahkan beribu tahun lalu, akan
tetapi banyak yang sudah dilupakan sekarang.
“Kita lebih sibuk dengan dunia moderen hingga melupakan nilai
dulu dan hidup rumah beton dan lupa akan rumah kayu, padahal semua itu sudah diajarkan
oleh nenek moyang kita dahulu,” sebutnya.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa Aceh adalah negeri Islam
dan apapun yang menyangkut dengan Aceh semua bersangkutan dengan Islam maka harus
pelajari nilai-nilai Aceh dan apapun hikmahnya menyangkut tentang Aceh dengan Islam.
“Generasi saat ini harus mempelajari siapa itu bangsa Aceh
sebenarnya dan bangga lah menjadi orang Aceh," tegasnya.
Cut Putri juga mengatakan bahwa semua orang bertanggungjawab
untuk memberikan solusi-solusi dalam membangun siaga bencana dengan
mengedepankan kearifan lokal yang diharapkan mampu menjadikan Aceh siap
menghadapi bencana kedepannya.
Malam renungan yang digelar Museum Tsunami Aceh tersebut
merupakan bentuk untuk mengenang dan mendoakan para korban tsunami 15 tahun
silam. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan warga Banda Aceh.[]