WASATHA.COM, AMERIKA SERIKAT- Pesan berantai dusta (Hoax) sangatlah
berbahaya. Selain membuat kebodohan dan kegaduhan, pesan ini juga dapat merusak
nama dan harga diri orang lain. Kita
sebagai pengguna medsos harus lebih
bijak dalam mencari kebenaran (crosscheck) sebuah informasi sebelum
menyebarkan pesan itu kepada lainnya. Walaupun telah terbendung sudah lama, pesan
hoax seperti ini kadangkalanya masih juga tersebar sampai sekarang ini.
Kasus Paul Gaylord contohnya, pria asal Prineville, Oregon, Amerika serikat ini
mungkin tidak menyangka bahwa fotonya ketika terjangkit wabah langka dengan jarinya hitam di rumah sakit ketika itu dianggap sebagai seorang yang melecehkan Al-Qur’an di jejaring sosial facebook. dan kini tersebar kembali bukan hanya melalui facebook, bahkan di jejaring media sosial lain seperti whatsapp.
Foto yang menampikannya terbaring lemah di rumah sakit
dengan jemarinya yang hitam itu diambil dan dipublikasi oleh keluarganya pada
tahun tahun 2012 dan ditampilkan kembali oleh oknum yang tidak bertanggung jawab melalui Facebook dengan akun fanspage
palsu mengatasnamakan ustadzah Oki Setiana Dewi beberapa waktu yang lalu dengan
narasi,
“ini adalah orang yang pernah membakar dan merobek
merobek alqur’an di amerika. dia terkena penyakit mematikan. tangannya membusuk
dan menjadi warna hitam. inilah azab allah !! tolong bagikan dan jangan sampai
berhenti di postingan anda. sebarkan agar orang tau kalau azab allah itu nyata.
Amin kan semoga sadar atas kesalahan nya dan share jika kamu cinta al-qur’an”
Informasi tersebut merupakan kabar dusta (hoax) dan mengarang. Karena faktanya
Paul Gaylord dengan tangannya yang menghitam
bukan karena membakar dan merobek Al-Qur’an melainkan terkena infeksi gigitan kucing yang ia selamatkan. Hal itu pernah ditegaskan
oleh Kominfo melalui web resminya pada 22 maret 2019 lalu.
Dilansir dari website The Guardian dan Tribunnews, Paul Gaylord mengalami penyakit langka bernama
“Black Death” ia mengalami penyakit mengerikan itu setelah menyelamatkan kucingnya
yang bernama Charlie yang tersedak seekor tikus. Paul bersama temannya ketika
itu berusaha menolong kucingnya, namun sayangnya kucingnya itu mengigit jari tangannya. Karena tidak
dapat melepaskan tikus pada rahang kucing tersebut. Dengan tidak sanggup melihat
penderitaan kucingnya, Paul Gaylord mengakhiri hidup kucingnya dan
menguburkannya. Dua hari setelah kejadian itu, akibat gigitan kucingnya itu Paul
merasakan demam dan mengigil, dia terinfeksi wabah langka yang membuat jantunya
berhenti berdenyut dan paru-parunya rusak. Jarinya pun mulai menghitam seperti kayu yang telah terbakar.
Diketahui, Penyakit ini memiliki istilah Bubonic plague atau Pes Bubo penyakit yang langka diakibatkan oleh kutu tikus oriental (Xenopsylla cheopis) yang pernah menyebarkan wabah mengerikan serupa di daratan Eropa pada abad pertengahan dan
diperkirakan telah memusnahkan antara seperempat dan sepertiga dari populasi
manusia saat itu, penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Yersinia pestis. Dari bakteri ini dapat berkembang menjadi
tiga jenis wabah termasuk wabah pes, yang membengkaknya kelenjar getah bening
di seluruh tubuh, wabah septicaemic yang mempengaruhi aliran darah, dan wabah
pneumonia, yang mempengaruhi paru-paru.
Kucing yang mengigit Paul Gaylord pun dilakukan otopsi
dan mengeluarkan hasil positif terserang wabah dari kutu tikus yang berada dalam mulutnya. Kemudian dari pihak berwenang
juga melakukan pemeriksaan terhadap kucing dan anjing lain di daerah tersebut
namun tidak ada yang terserang wabah yang serupa.
Paul Gaylord menceritakan pengalamannya kepada The Guardian dan kini kondisi Paul telah lama membaik setelah dulunya pernah melalui perjuangan besar melawan penyakit yang menghilangkan
seluruh jari-jari tangan serta seluruh jari
kaki kirinya dan sepertiga jari kaki kanannya. Dia telah lama pensiun dari kerjanya namun tetap membuat pisau berburu sebagai hobi. Dia berharap dengan pengalamannya itu
orang lain dapat mengambil pelajaran dan sadar akan penyakit serta bagaimana cara bertahan hidup. []