Diskusi tersebut merupakan sebagai bentuk lanjutan dari ekspedisi sejarah ke Buntul Linge pada bulan Agustus lalu.
Ramayandi ketua umum MAPESGA mengatakan diskusi ini diadakan sebagai bentuk lanjutan dari ekspedisi sejarah Linge beberapa bulan yang lalu.
“Diskusi ini mengulas kembali sejarah Asal Linge Awal Serule yang Alhamdulillah telah kami dapatkan beberapa sumber dan referensinya, baik melalui wawancara langsung dengan reje (Kepala desa), petue (tokoh masyarakat) dan masyarakat disana dan beberapa buku,” ujarnya
Sementara itu Aldian Efendi ketua MAPESGA periode 2017-2018 turut hadir, dalam materinya menyampaikan beberapa hal terkait sejarah Asal Linge Awal Serule yang didengarnya langsung dari petue (Tokoh Masyarakat) dan reje (Kepala desa) kampung buntul Linge.
“Terima kasih dan rasa bangga kepada para anggota MAPESGA karena telah mendedikasikan diri untuk mengulas dan melestarikan sejarah gayo ditengah masa globalisasi saat ini,” sebutnya.
Selain itu Aldian juga menghimbau kepada seluruh elemen pemerintah, masyarakat, dan seluruh stakeholder Gayo khususnya dapat terus melestarikan budaya dan sejarah gayo.
“Mari bersama MAPESGA kita mengulas dan melestarikan sejarah serta budaya gayo untuk masa depan yang akan datang,” pungkasnya.