Suasana pelepasan mahasiswa KPM di Bener Meriah |
WASATHA.COM, REDELONG - Sebanyak 397 mahasiswa
peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Universitas Islam Negeri (UIN)
Ar-Raniry, Banda Aceh melakukan pengabdian di Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
KPM regular tematik tahun 2019 tersebut fokus pada
pendampingan terhadap penanganan stunting yang dialami masyarakat di Aceh.
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Ar-Raniry,
Dr. H. Gunawan Adnan, Ph.D menyerahkan mahasiswa KPM kepada Pemerintah Bener
Meriah, yang diterima oleh Asisten Bupati bidang ekonomi dan pembangunan, Abd.
Muis, SE., MT, di halaman Kantor Bupati Bener Meriah, Selasa (1/10/2019). Turut
dihadiri sejumlah pejabat baik dari UIN Ar-Raniry dan Setdakab setempat.
Dalam sambutannya, Dr. Gunawan mengatakan bahwa KPM regular
tematik tahun 2019 ini mengangkat tema tentang stunting, sebab kasus tersebut
merupakan hal yang paling penting dan menjadi perhatian serius bagi generasi
bangsa.
“Stunting merupakan sebuah kasus yang sangat menjadi
perhatian kita bersama, dimana bayi lahir dalam keadaan kurang gizi dan tumbuh
berkembang tidak normal, bahwa stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang
disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama,
umumnya hal itu disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan
gizi,” ujarnya.
Dikatakan, bahwa generasi muda merupakan masa depan bangsa
yang menjadi mimpi bersama untuk masa depan kita semua. Untuk itu, UIN
Ar-Raniry menjalin kerja sama dengan pemerintah kabupaten Bener Meriah, Dinas
Kesehatan dan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK)
Kemitraan Pemerintah Australia-Indonesia.
Selain itu Gunawan juga menyebutkan, pada KPM reguler ini
UIN Ar-Raniry mengirim sebanyak 397 Mahasiswa untuk melakukan pengabdian di
kabupaten Bener Meriah, dua kecamatan yang dipilih dengan jumlah mahasiswa yang
ditempatkan, antara lain kecamatan Timang Gajah sebanyak 198 orang dan
kecamatan Bandar sebanyak 199 orang.
“Mahasiswa akan melakukan pengabdian bersama masyarakat
selama 45 hari dan akan dijemput kembali pada 14 November mendatang, selama
pengabdian mereka akan didampingi tim kesehatan, bidan desa, kader gampong dan
LSM Kompak, kami berpesan kepada mahasiswa agar dapat memberikan yang terbaik
kepada masayarakat,” tutup Gunawan.
Sementara itu, Asisten Bupati bidang ekonomi dan
pembangunan, Abd. Muis, SE., MT mengatakan bahwa kasus stunting tersebut telah
menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten Bener Meriah, dan Aceh merupakan
urutan ketiga secara nasional khasus tersebut, dan kabupaten Bener Meriah juga
berada pada posisi ketiga terbanyak kasus stunting.
Ia mengungkapkan bahwa Bener Meriah telah berdiri sejak 15
tahun silam, memiliki 10 kecamatan dan 232 desa, dua kecamatan yang dipilih
untuk ditempatkan mahasiswa KPM merupakan yang paling banyak terdapat kasus
stunting.
“Di Bener Meriah, ini merupakan pengabdian pertama dilakukan
yang oleh mahasiswa dalam program KPM tematik yang fokus pada masalah stunting,
dua kecamatan yang dipilih tersebut tergolong pada wilayah yang terdapat banyak
kasus stunting untuk saat ini,” ujarnya.
Pemerintah berharap agar mahasiswa dapat membantu dan
memberi pendampingan kepada masyarakat dalam menangani kasus kurang gizi dan
tumbuh berkembang tidak normal bagi anak. Bupati juga telah membentuk tim PKK
yang nantinya akan membantu mahasiswa bersama bidang desa dan kader desa.
Selain itu ia juga menambahkan, Pemerintah Bener Meriah juga
telah mendirikan satu unit Rumah Gizi, ini juga sangat membantu terhadap
program pendampingan yang akan dilakukan oleh tim nantinya. KPM ini sangat
strategis dan diharapkan dapat bejalan dengan lancar sehingga dapat
menghasilkan yang terbia nantinya. []