Ratusan mahasiswa kembali mengelar aksi unjuk rasa tolak PT EMM, di halaman Kantor Gubernur Aceh, Selasa (9/4/2019) (Foto: Maulana Arifan) |
WASATHA.COM,
Banda Aceh – Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Aceh
kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan halaman kantor Gubernur Aceh. Dalam aksinya mereka menyuarakan
penolakan pemberian izin tambang PT Emas Mineral Murni (EMM) yang akan dibuka di beberapa titik di wilayah Aceh, Selasa (9/4/2019).
Dalam aksi
tersebut terlibat beberapa perguruan tinggi atau universitas dari kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Univeritas Syiah Kuala, Univeritas Serambi Mekkah, Universitas
Muhammadiyah Aceh, Universitas Ubudiyah dan Universitas Abulyatama. Selain itu, hadir pula Universitas Malikussaleh dari Aceh Utara.
Unjuk rasa tersebut merupakan aksi kedua kalinya dalam beberapa hari terakhir, setelah sempat dilakukan oleh mahasiswa
UIN Ar-Raniry pada Jumat (5/4/2019). Rijal, salah satu koordinator dalam orasi itu mengatakan bahwa mereka telah melakukan aksi sejak
Oktober 2018 lalu. Namun hingga saat ini, aspirasi mereka tidak kunjung digubris oleh
pemerintah. Mereka juga akan melakukan aksi kembali dalam waktu dekat dengan
menghadirkan massa lebih banyak dan diikutsertakan pula masyarakat Beutong
Ateuh, guna menunjukkan bahwa berdirinya tambang tersebut ditolak
oleh berbagai elemen masyarakat.
“Jika kemarin bapak beralasan tidak bisa mencabut perizinan secara
sendiri, maka hari ini bapak sudah sah menjadi gubernur Aceh, maka lakukanlah
itu demi kepentingan rakyat Aceh!” teriak salah satu mahasiswa yang menjadi
orator.
Massa juga menuntut agar Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah mundur jika tidak mampu membatalkan izin tambang PT EMM. Mereka
menilai bahwa tambang tersebut sangat merugikan masyarakat Aceh, dan dikhawatirkan
akan mengikuti jejak Papua yang kini dirugikan oleh PT. Freeport. Mereka juga
menginformasikan bahwa tambang tersebut akan merusak lingkungan hutan, apalagi
disana banyak makam-makam para ulama dan syuhada. Mengingat kawasan Beutong Ateuh sendiri juga termasuk kawasan yamg banyak menyimpan situs sejarah.
[Maulana Arifan]