T Lembong Misbah |
DI dunia ini kita mengenali banyak orang hebat seperti Isaac Newton, Thomas Alfa Edison, Steve Job, Jack Ma, Elon Musk, Bill Gates, dan Jeff Bezos.
Mereka adalah sosok manusia yang hadir untuk memberikan kebaikan dan perubahan pada peradaban manusia di dunia ini.
Sebagai Muslim, Kita punya teladan hebat, Nabi Muhammad SAW. Nabi hadir dengan pengabdian yang penuh perjuangan dan kasih sayang.
Bukan hanya harta yang dia korbankan tapi nyawa sekalipun ia pertaruhkan untuk dapat menyempurnakan pengabdiannya pada perubahan akhlak manusia.
Nabi bersabda “Tidaklah aku diutus ke permukaan bumi ini melainkan untuk mengubah akhlak manusia."
Rasulullah mendapatkan kesuksesan yang sangat gemilang, tiada lain karena pengabdian yang dilakukannya didasari oleh kecintaannya pada kebaikan, kebenaran dan kemanusiaan.
Buktinya Rasulullah menolak dengan tegas tawaran harta, tahta dan wanita yang disodorkan oleh kafir Qurays. Ia memilih jalan terjal untuk terus melanjutkan pengabdian dakwahnya.
Kadangkala ada banyak di antara kita, alih-alih menolak tawaran materil malahan kerap pengabdian itu ditenggarai secara nyata punya keinginan tersembunyi yang sangat materialistik.
Misalkan saja, ada banyak calon anggota Dewan yang suka membantu dan aktif pada kegiatan sosial, ternyata dalam benaknya agar dianggap sebagai orang baik dan terpilih dalam Pileg. Sekalipun terkadang hal itu sebelumnya tidak pernah ia lakukan.
Karena itu pengabdian bukan hanya sekedar memberi akan tetapi harus dibarengi dengan niat yang tulus dan sekuat mungkin apa yang dilakukan memberi manfaat pada orang yang diberi, bukan berorientasi untuk menangguk keuntungan pribadi.
Sebagaimana Rasulullah yang rela menghabiskan harta yang dia punya demi untuk mengabdikan dirinya pada agama Allah dan kebaikan manusia.
Voltaire pernah berujar “Saya tahu tidak ada orang-orang hebat kecuali mereka yang memiliki pengabdian besar pada kemanusiaan."
Pengabdian pada kemanusiaan sebenarnya berkait kelindan dengan pengabdian pada Allah, Rasulullah bersabda “Sayangilah yang ada di bumi, niscaya Yang ada di langit akan menyayangimu.” (HR. At-Thabrani).
Dalam keterangan lain “Suatu hari Rasulullah bertutur “Tidak akan sempurna keimanan kalian hingga kalian saling menyayangi.” Para Sahabat lantas menimpali “Wahai Rasulullah, kami semua adalah penyayang.”
“Kasih sayang yang dimaksud bukanlah kasih sayang antar sesama kalian saja, melainkan kasih sayang kepada seluruh manusia dan seluruh makhluk.” (HR at-Thabrani).
Hadis di atas sejalan dengan apa yang ditegaskan dalam al-Qur’an bahwa Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad benar-benar sebagai pembawa rahmat bagi sekalian alam.
Firman-Nya “Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al-Anbiya: 107).
Dari ayat di atas dapat pula dipahami bahwa pengabdian manusia yang begitu besar di mata Allah, manakala sang hamba dapat mengejewantahkan dirinya sebagai makhluk yang memberikan kebaikan dan manfaat pada manusia lain.
Sabda Rasul “ Sebaik-baik manusia adalah mereka yang lebih banyak manfaatnya kepada manusia lain.”
“Waktunya untuk memberi teladan, kekuasaan hanya mulia digunakan untuk pengabdian," kata Najwa Shihab.
Maka dari itu Allah Swt. berfirman, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. al-Dzâriyât : 56).
Pengabdian itu tentunya diharapkan punya ketersambungan dengan jiwa raga sehingga pada akhirnya melahirkan perbuatan baik di antara manusia.
Denis Waitley pernah berkata “Kebahagiaan adalah pengalaman spiritual dari menikmati setiap detik kehidupan kita dengan penuh rasa cinta, rasa syukur dan terima kasih serta pengabdian kepada Tuhan yang menciptakan kita.”
Justru itu, harga diri dan kemuliaan seseorang sangat tergantung pada pengabdiannya yang tersambung antara Khalik dengan makhluk.
Ia tidak mengejar penghargaan manusia tapi pengabdian itu dipersembahkan kepada Tuhan-Nya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang untuk kebaikan alam semesta. []
T. Lembong Misbah adalah dosen Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. Bisa dihubungi via email: lembong.info@gmail.com