WASATHA.COM, AMMAN - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Yordania dan Palestina yang berkedudukan di Amman, bekerjasama dengan Kantor Walikota Hebron, Asosiasi Persahabatan Palestina-Indonesia (PIFA), dan Asosiasi Pengusaha Palestina-Indonesia (PIBC), membuka kelas Bahasa Indonesia yang pertama di kota Hebron, Palestina.
Pembukaan kelas Bahasa Indonesia merupakan bagian program dari rangkaian kunjungan resmi Duta Besar RI Andy Rachmianto ke Palestina pada 10-13 Februari 2019. Juga dalam rangka memperingati 30 tahun hubungan diplomatik kedua negara tahun ini.
Menurut keterangan tertulis KBRI Amman pada Ahad (17/2), pelaksanaan Kelas Bahasa tersebut diadakan di gedung milik Kamar Dagang dan Industri kota Hebron. Diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang berasal dari kalangan profesional maupun mahasiswa.
Acara pembukaan resmi kelas Bahasa dilakukan oleh Duta Besar Andy Rachmianto, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat diantaranya, Wali Kota Hebron, Presiden PIFA dan Presiden PIBC.
Dalam sambutannya, Walikota Hebron menyampaikan arti penting penyelenggaraan kelas Bahasa Indonesia dalam rangka mempererat hubungan kedua negara.
“Indonesia merupakan negara yang secara konsisten mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka, sehingga masyarakat Palestina perlu untuk mengenal dan menjalin hubungan yang erat dengan bangsa Indonesia melalui penguasaan Bahasa Indonesia,” ungkapnya.
Pada gilirannya, Dubes Andy menyampaikan, Bahasa merupakan alat untuk saling mengenal dan mempersatukan. Pembukaan kelas Bahasa Indonesia di Palestina diharapkan dapat semakin memperkuat tali persaudaraan masyarakat Palestina dan Indonesia.
Dubes Andy juga sampaikan selain dapat mengenal lebih dekat budaya Indonesia, dengan menguasai Bahasa Indonesia, masyarakat Palestina diharapkan memiliki masa depan yang lebih baik dan manfaat yang lebih luas di bidang ekonomi maupun pendidikan.
Meskipun masih berada di bawah pendudukan Israel, minat warga Palestina untuk mengenal Indonesia tidak pernah surut.
“Kemampuan Bahasa Indonesia di Palestina masih dan akan sangat diperlukan khususnya bagi para pemandu wisata,” jelasnya.
Ia mengatakan, setiap tahunnya hampir 90.000 wisatawan Indonesia berkunjung ke situs-situs suci di Palestina, dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Di bidang pendidikan, Bahasa Indonesia juga akan memberi kesempatan yang lebih luas bagi pelajar Palestina untuk memperoleh beasiswa, baik yang ditawarkan oleh Pemerintah, maupun universitas yang ada di Indonesia.
Saat ini terdapat sekitar 44 pelajar Palestina yang tengah menempuh studi di Indonesia baik untuk program sarjana dan pasca sarjana. Mulai tahun 2019, sejumlah universitas ternama Indonesia yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) akan memberikan sekitar 130 beasiswa bagi pelajar asal Palestina untuk memperoleh pendidikan di Indonesia.
Peresmian program kelas Bahasa Indonesia di Hebron juga dilaksanakan dalam rangka perayaan 30 tahun hubungan bilateral Indonesia-Palestina yang jatuh pada tanggal 19 Oktober 2019 mendatang. (minanews.net)